REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Islamic Insurance Society (IIS) mengintensifkan pendidikan untuk sumber daya manusia di perusahaan dan unit asuransi syariah. Banyaknya tenaga ahli di bidang asuransi syariah seperti karyawan dan praktisi yang belum memahami benar konsep asuransi syariah menyebabkan langkah ini mendesak dilakukan.
Menurut Ketua IIS, Fahmi Basyah, pendidikan ini tak hanya untuk jenjang dasar tapi juga menengah dan ahli. “Sebenarnya kita sudah lakukan dari tahun-tahun sebelumnya dan sekarang kita ingin terus lanjutkan,” katanya saat dihubungi Republika, Selasa (13/9).
Meski tidak menargetkan secara pasti berapa total SDM asuransi syariah yang harus mendapat standarisasi konsep asuransi syariah, ia menuturkan IIS telah menggaet beberapa vendor untuk bekerja sama. Lembaga Pengembangan Kepemimpinan Global (LPKG) dan Lembaga Pendidikan Perbankan Indonesia (LPPI) bakal menjadi institusi yang bermitra dengan IIS.
“Sekolah Tinggi Manajemen Asuransi (STMA) Trisakti juga akan kita ajak kerja sama,” katanya. Ia menilai dengan usaha ini, diharapkan salah satu tantangan berkembangnya industri asuransi, sumber daya manusia yang belum paham konsep syariah, bisa semakin diminimalisir.