Selasa 05 Apr 2011 17:12 WIB

Mimpi Rusia, Jadikan Tatarstan Pusat Keuangan Syariah

Rep: Agung Sasongko/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Prinsip keadilan dalam bisnis syariah
Foto: Blogspot
Prinsip keadilan dalam bisnis syariah

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW - Ditengah bayangan salju yang menutup bangunan abad ke 16 di Kazan Kremlin, para pejabat lokal Tartarstan, salah satu negara bagian di Rusia, tengah membuat kebijakan untuk menjadikan kawasan berdiamnya komunitas Muslim Tartar di Rusia sebagai pusat keuangan syariah. Kebijakan itu rencananya dijalankan Juli 2011 dengan harapan menarik investasi pengusaha asal Timur Tengah. 

Pemerintah Tartastan rupanya kepincut dengan peluang investasi yang akan mendukung pertumbuhan ekonominya. Betapa tidak menggiurkan, pertumbuhan keuangan syariah dunia pertahunnya terus meningkat.

Jamelah Jamaluddin, CEO Kuwait Finance House di Malaysia menuturkan pertumbuhan ekonomi syariah di dunia tiap tahunnya meningkat 14 persen. Pada tahun 1990an saja, kata Jamela, keuangan syariah memiliki perputaran modal mencapai $ 150 miliar. Jumlah itu meningkat drastis menjadi $ 14.1 triliun pada tahun 2009. Karena itu, pejabat Tatarstan berharap bisa menerbitkan sukuk $ 100-200 juta.

"Kami sangat percaya hanya masalah waktu bagi Rusia untuk mengejar ketinggalan dalam keuangan Islam," kata Zaid Maleh, Direktur Investment Banking untuk Timur Tengah dan Afrika, bank Rusia VTB Group seperti dikutip dari Hurriyetdailynews, akhir pekan lalu.