REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA - Dari total perbankan syariah di Tanah Air, baru dua hingga tiga bank syariah yang memiliki layanan selevel dengan bank konvensional. Hal ini diakui oleh Mulya E Siregar selaku Direktur Pengembangan Perbankan Syariah Bank Indonesia (BI).
Menurut Mulya, perbankan syariah masih harus kerja lebih keras untuk menyamakan pelayanannya kepada nasabah. ''Banyak yang harus dibenahi,'' katanya.
Karenanya, ia menilai peran bank induk amat penting dalam pengembangan perbankan syariah. Induk harus punya komitmen mulai unit usaha syariah (UUS) hingga akhirnya memisahkan diri (spin off) menjadi bank umum syariah (BUS).
''Saya nggak mau ada pikiran kalau lepas dari induk, yah sudah sendiri. Induk harus tetap dukung,'' ungkapnya.
Ia mengatakan menjadi BUS diperlukan unit syariah bank konvensional agar bisa mengembangkan inovasi. Pasalnya, hal ini sulit dilakukan saat masih menjadi UUS.
Walau begitu, ia berujar dukungan modal dan teknologi harus tetap dilakukan oleh bank induk. ''Karena, hal ini justru yang mahal,'' katanya.