REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah mencatat kartu pembiayaan Hasanah Card menembus nilai outstanding Rp 180 miliar pada Mei 2011. Direktur Bisnis BNI Syariah, Bambang Widjanarko, menyebutkan terjadi kenaikan signifikan pada pemegang kartu menjadi 35 ribu orang dari posisi Desember 2010 sebanyak 25 ribu orang.
Ia mengatakan kredit bermasalah atau non performing financing (NPF) gross juga cukup terkendali di bawah lima persen. “Bahkan, NPF net juga lebih di bawah itu,” katanya.
Bambang optimistis, hingga Desember 2011 nanti, nilai outstanding Hasanah Card mampu mencapai 400 miliar. Walaupun, shared volume yang ditargetkan itu sekitar Rp 250 miliar. “Hingga akhir tahun, target kita sampai 50 ribu pemegang kartu,” ujarnya.
Untuk meningkatkan pemegang kartu, BNI Syariah melakukan kerja sama dengan sejumlah pihak. Selain pembiayaan konsumer dan waralaba, Hasanah Card mulai ditawarkan pada kelompok pasar yang ingin mengambil kursus singkat sekolah di luar negeri. “Sebagai pilot project, Hasanah Card bisa digunakan untuk pembiayaan short course di Inggris,” jelasnya. BNI Syariah memberi plafon pembiayaan dari Rp 50 juta hingga Rp 100 juta.