Rabu 13 Jul 2011 18:17 WIB

Awas, Ada Rentenir Berkedok Koperasi

Rep: C07/ Red: taufik rachman

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA – Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Syariefuddin Hasan menegaskan terus mengawasi keberadaan koperasi yang ‘berkedok’ koperasi. Ia tak menampik bahwa masih ditemukan praktik rentenir berkedok koperasi di Indonesia. Data Kemenkop menunjukkan 19 persen dari jumlah total koperasi (186.907 koperasi) berupa koperasi yang tak aktif.

Menurut Syarief, dari angka 19 persen tersebut, termasuk di dalamnya yang melakukan praktik rentenir yang mengatasnamakan koperasi. Mereka mempraktekkan usaha lintah darat dengan meminjamkan uang berbunga tinggi. “Mereka akan diawasi, jika melanggar, langsung ditutup,” ungkapnya saat bersama Republika mengunjungi stan-stan UKM di Gedung Smesco, Rabu (13/7).

Selain rentenir berkedok koperasi, banyak lagi persoalan yang menyebabkan kegagalan koperasi. Bupati Rokan Hulu Ahmad mengatakan banyak koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang awalnya diperkirakan maju, ternyata tidak. Ada koperasi yang baru sekali rugi, langsung berpindah usaha. Bahkan, ada yang langsung tutup. “Kejujuran pelaku koperasi adalah faktor penentu utama,” ungkapnya saat diwawancarai Republika, Rabu (13/7).

Di Kabupaten Rokan Hulu, lanjut Ahmad, terdapat 238 koperasi yang terdaftar. Ratusan koperasi tersebut gabungan dari koperasi-koperasi yang berstatus baik, sedang, hingga koperasi yang masih perlu perbaikan. “Baru 16 koperasi yang sudah berdaya dan memasarkan usahanya hingga ke luar daerah,” lanjutnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement