REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Dana pihak ketiga (DPK) perbankan syariah diprediksi dapat mengalami peningkatan hingga dua sampai tiga kali lipat selama Ramadhan. Menurut pengamat ekonomi syariah, Wahyu Dwi Agung, hal ini bisa terjadi jika melihat fenomena pertumbuhan di tahun-tahun sebelumnya.
“Dibanding bulan biasa, memang kerap terjadi kenaikan,” katanya saat dihubungi Republika. Ia berujar, kalau biasanya setiap bulan pertumbuhan perbankan syariah hanya sekitar lima persen saja, di Ramadhan pertumbuhan hingga 30 persen mungkin saja terealisasi.
Dijelaskannya, nasabah emosional bisa sangat digali pada masa-masa emosional seperti keagamaan. Diutarakannya ini bisa memicu akselerasi DPK.
Tabungan dan deposito menjadi produk yang bisa diandalkan menjaring nasabah. Pasalnya, nasabah keduanya memang lebih bersifat emosional dibanding giro yang jenis nasabah lebih pada segi rasional.
Meski demikian, kesesuaian produk dengan kebutuhan nasabah harus tetap diutamakan. Sosialisi dan publikasi wajib dilakukan perbankan syariah. “Namun untuk deposito pendekatan personal dan persuasif bisa menjadi salah satu cara,” katanya lagi. Karena, deposito lebih bersifat memindahkan account nasabah yang sudah existing.
Ia memprediksi peluang peningkatan DPK ini akan begitu terlihat pada empat bank syariah papan atas. Yakni Bank Syariah Mandiri, Bank Muamalat Indonesia, Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah, dan Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah.