REPUBLIKA.CO.ID,PEKANBARU - Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah Cabang Pekanbaru, Riau, mencatatkan penyaluran pembiayaan mencapai Rp 225 miliar selama semester I 2011. Tingkat pengembalian pinjaman yang bermasalah hingga Juli 2011 juga tergolong baik yakni di bawah satu persen.
"Pembiayaan naik menjadi Rp 225 miliar atau meningkat 40 persen dari triwulan I 2011," kata Kepala BRI Syariah Pekanbaru, Giyantoro. "Angka pembiayaan yang macet masih aman.''
Giyantoro juga mengatakan BRI Syariah Cabang Pekanbaru mencatatkan pertumbuhan aset menjadi Rp 250 miliar. Ada kenaikan sekitar 21 persen dari triwulan I 2011 yang sebesar Rp 205 miliar.
Peningkatan penyaluran pembiayaan, menurut Giyantoro, merupakan bukti bisnis perbankan syariah di Riau sangat potensial dan makin diminati masyarakat. BRI Syariah Pekanbaru juga mencoba masuk ke segmentasi pasar potensial untuk terus meningkatkan performanya.
Ia menambahkan bahwa Dana Pihak Ketiga (DPK) yang dihimpun BRI Syariah Pekanbaru sekitar Rp 125 miliar. Dengan begitu, Finance Deposit Ratio (FDR) atau rasio pembiayaannya hampir mencapai 200 persen.
"Angka FDR kami memang tinggi. Tapi, itu tidak masalah karena pendanaan masih bisa dibantu oleh kantor pusat,'' katanya. ''Malah kalau pembiayaan tinggi, itu justru lebih bermanfaat karena kita menyalurkan uang ke masyarakat Riau yang akan berdampak kepada bergeraknya sektor riil."