REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Aset perbankan syariah Tanah Air mencapai Rp 120 triliun. Aset bank umum syariah (BUS) dan unit usaha syariah (UUS) mencapai Rp 116 triliun, sedangkan BPRS mencapai Rp 3,7 triliun.
Menurut Direktur Direktorat Perbankan Syariah Bank Indonesia, Mulya Siregar, melihat pencapaian ini, BI optimis target pertumbuhan yang dirancang bank sentral awal 2011 lalu bakal tercapai. “Sampai akhir tahun target Rp 131 triliun bisa tercapai,” katanya dalam acara halal bi halal Asosisasi Perbankan Syariah Indonesia (Asbisindo).
Jika dicocokan dengan rencana bisnis bank (RBB), kegiatan perbankan syariah disebutnya masih on the right track. Tapi, tetap harus ada perbaikan yang dilakukan agar lebih baik ke depannya.
Sementara Structured Finance Officer Public Private Partnership Division Infrastructure Departement Islamic Development Bank (IDB), Said Taufik Ridha, menyatakan pihaknya optimis akan terjadi pertumbuhan aset perbankan syariah yang tinggi di Indonesia. “Indonesia cukup kondusif dan BI juga terbuka,” katanya dalam kesempatan yang sama.
Dengan potensi 240 juta jiwa penduduk Muslim, perbankan syariah masih memiliki kesempatan besar untuk menggarap pasar. Meski enggan menuturkan prediksinya, Said menuturkan secara keseluruhan IDB melihat pertumbuhan signifikan pada bisnis syariah Indonesia.