Kamis 13 Oct 2011 17:44 WIB

Keuangan Syariah RI Duduki Peringkat Empat Dunia

Rep: nuraini/ Red: taufik rachman

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA---Perkembangan keuangan syariah di Indonesia  maju pesat. Hal ini terbukti dengan posisi industri keuangan syariah Indonesia yang menduduki posisi keempat terbesar di dunia.

Menurut Direktur Direktorat Perbankan Syariah Bank Indonesia, Mulya Siregar, posisi industri keuangan syariah Indonesia tersebut berdasarkan survei yang dilakukan BMB Islamic Finance Index. Posisi Indonesia berada di bawah Iran, Malaysia, dan Arab Saudi. “Industri keuangan syariah Indonesia lebih besar dari Uni Emirate Arab, Kuwait, dan Inggris, “ ujarnya, Kamis (13/10).

Dia mengatakan penilaian tersebut didasarkan pada sejumlah indikator antaralain jumlah lembaga keuangan, volume industri, dan kelengkapan regulasi. Dia mentarget posisi industri keuangan syariah Indonesia dapat menduduki posisi ketiga di dunia tahun depan.

Pengembangan industri keuangan syariah ke depan, ungkapnya, akan diarahkan ke produk syariah base. Produk syariah komplien akan dikembangkan secara selektif. “Ke depan, kita fokuskan ke produk syariah base, tetapi untuk akselesai tetap perlu dikembangkan syariah komplien secara selektif, “ ujarnya.

Posisi aset perbankan syariah menurut catatan BI, pada Agustus 2011 mencapai Rp 120 triliun. Pada akhir 2011, ditargetkan aset naik menjadi Rp 131 triliun. Sementara leanding pembiayaan mencapai Rp 92 triliun.

Sementara itu, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional, Armida Alisyahbana mengatakan sektor perbankan syariah telah tumbuh positif dengan Dana Pihak Ketiga (DPK) dari Rp 5,7 triliun pada 2003 menjadi Rp 89,8 triliun pada Juli 2011. Penyaluran pembiayaan tumbuh dari Rp 5,5 triliun pada 2003 menjadi Rp 88 triliun pada Juli dengan Non Performing Finance (NFC) sehat 3,75 persen pada Juli 2011.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement