Rabu 28 Dec 2011 16:31 WIB

Bank Muamalat Tingkatkan Pembiayaan ke Sektor Energi

Rep: Nuraini/ Red: Chairul Akhmad
Bank Muamalat
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Bank Muamalat

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Bank Muamalat akan menambah porsi pembiayaan korporasi ke sektor energi. Hal ini lantaran sektor tersebut dinilai lebih tahan terhadap gejolak krisis ekonomi.

Menurut Direktur Korporasi Bank Muamalat, Luluk Mahfudah, dampak krisis utang Eropa pada tahun depan menjadi pertimbangan untuk mencari sektor pembiayaan. Pembiayaan untuk proyek jangka panjang akan lebih dipilih untuk pembiayaan korporasi. “Tahun depan, pembiayaan korporasi masih di energi karena kita antisipasi kondisi makro ekonomi," ujar dia, Rabu (28/12).

Luluk menargetkan pertumbuhan pembiayaan korporasi bisa mencapai 39 persen atau senilai Rp 12,3 triliun pada tahun depan. Pertumbuhan tersebut akan digenjot melalui pembiayaan ke sektor energi. Sementara untuk pembiayaan sektor transportasi akan dikurangi.

Menurut Luluk, pembiayaan sektor transportasi akan dikurangi lantaran adanya kemungkinan subsidi bahan bakar minyak (BBM) dicabut pada tahun depan. Pembiayaan ke sektor transportasi memiliki porsi hingga 10 persen dari total pembiayaan korporasi 2011. Tahun depan, nilai pembiayaan ke sektor transportasi kemungkinan tidak berubah. “Tapi, nilai pembiayaan ke sektor lain seperti energi akan ditambah, jadi porsi transportasi otomatis terkurangi," ujar Luluk.

Pasar pembiayaan korporasi Bank Muamalat masih menyasar korporasi menengah ke atas dengan plafon pembiayaan minimal Rp 25 miliar. Per akhir November 2011, Bank Muamalat telah menyalurkan pembiayaan korporasi hingga Rp 9 triliun. Pembiayaan ini naik dari akhir tahun lalu yang mencapai Rp 7,6 triliun.

Pembiayaan korporasi di Bank Muamalat masih didominasi untuk sektor energi serta proyek minyak dan gas bumi. Pada tahun ini, Bank Muamalat bahkan menyalurkan pembiayaan untuk proyek pembangkit listrik hingga Rp 2 triliun. Selain sektor energi, pembiayaan korporasi tersalurkan ke sektor pertambangan, industri makanan dan minuman, serta proyek infrastruktur seperti sekolah dan rumah sakit.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement