REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Irvan Nugraha, CEO Rumah Zakat

Kalau ada satu momen yang selalu menyentuh hati saya setiap kali berkunjung ke desa-desa binaan adalah ketika melihat perubahan yang bukan hanya terlihat dari fisik infrastruktur atau geliat ekonomi, tetapi juga dari wajah-wajah masyarakat yang kini lebih percaya diri, mandiri, dan penuh harapan.

Salah satu desa yang sangat membekas dalam perjalanan kami adalah Desa Cisande, yang terletak di Kecamatan Cicantayan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Dulu, Cisande hanyalah desa pertanian biasa dengan potensi lokal yang besar, namun belum tergarap secara optimal. Masyarakat hidup sederhana, bergantung pada hasil tani, dan belum banyak pihak yang melirik desa ini sebagai tempat yang menjanjikan.

Segalanya mulai berubah ketika semangat pemberdayaan hadir. Dengan dukungan dari para donatur, fasilitator, dan relawan pemberdayaan, terbentuklah BUMMas Anugerah Tani Cisande. Dari sinilah warga mulai bergerak.

Warga Cisande belajar mengelola potensi wisata berbasis pertanian, membuka rumah warga untuk homestay, menyusun paket wisata edukatif dan mengangkat kembali budaya lokal yang menjadi kekuatan desa.

Kini, Cisande bukan hanya menjadi desa produktif, tapi juga salah satu dari 50 Desa Wisata Terbaik Nasional versi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tahun 2021. Bahkan, pada tahun 2024, desa ini dikunjungi oleh lebih dari 16.000 wisatawan.

Semua ini terwujud bukan karena kami hebat, melainkan karena masyarakatnya mau bergerak, dan karena banyak hati baik yang bersedia berbagi serta percaya. Kisah Cisande adalah satu dari ribuan cerita perubahan yang kami temui dalam 27 tahun perjalanan Rumah Zakat.

Ikuti Whatsapp Channel Republika