Jumat 04 Jul 2025 08:05 WIB

Ineu Purwadewi Sundari Gaungkan Perlindungan Perempuan dalam Nuansa Syukuran Lembur di Subang

Perempuan di Jawa Barat kini memiliki payung hukum yang jelas.

Rep: Muhammad Taufik/ Red: Ferry kisihandi
Anggota DPRD Jawa Barat, Ineu Purwadewi Sundari saat sosialisasi perda tentang perlindungan perempuan dan ikut dalam kemeriahan Syukuran Lembur di Subang, Kamis (3/7/2025).
Foto: dok istimewa
Anggota DPRD Jawa Barat, Ineu Purwadewi Sundari saat sosialisasi perda tentang perlindungan perempuan dan ikut dalam kemeriahan Syukuran Lembur di Subang, Kamis (3/7/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, SUBANG -- Momen kebersamaan warga Desa Palasari, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Kamis (3/7/2025), terasa istimewa dengan kehadiran anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Ineu Purwadewi Sundari.

Selain bersilaturahmi, politisi senior dari Fraksi PDI Perjuangan ini melaksanakan kegiatan penyebarluasan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 2 Tahun 2023 tentang Pemberdayaan dan Perlindungan Perempuan.

Dalam kesempatan tersebut, Ineu menegaskan pentingnya Perda tersebut sebagai landasan hukum untuk memastikan perempuan di Jawa Barat terlindungi secara menyeluruh, baik dari kekerasan maupun bentuk ketidakadilan lainnya.

“Perempuan di Jawa Barat kini memiliki payung hukum yang jelas. Dengan Perda ini, pemerintah memiliki kewajiban untuk hadir, melindungi, serta memberdayakan perempuan dalam berbagai aspek kehidupan,” ujar Teh Ineu, sapaan akrabnya.

Ia berharap, melalui sosialisasi ini, warga semakin memahami hak-hak perempuan yang dilindungi negara, serta berperan aktif dalam menciptakan lingkungan yang aman dan berkeadilan gender.

Setelah sosialisasi, Ineu turut larut dalam kemeriahan Syukuran Lembur yang digelar warga Desa Palasari. Kegiatan yang diisi beragam acara ini wujud syukur masyarakat atas hasil pertanian yang melimpah serta kehidupan desa yang rukun dan harmonis.

photo
Anggota DPRD Jawa Barat, Ineu Purwadewi Sundari - (dok istimewa)

Sejumlah produk hasil bumi dipamerkan dalam syukuran tersebut, memperlihatkan kesuburan tanah Palasari yang makmur. Selain itu, kegiatan pengajian, doa bersama, serta pentas kesenian khas Subang turut mewarnai suasana.

Warga menyambut Ineu dengan hangat, membaur tanpa sekat dalam tradisi kebersamaan yang telah mengakar kuat.

“Tradisi Syukuran Lembur ini potret kebudayaan lokal yang sarat nilai. Kegiatan seperti ini perlu terus dilestarikan karena menjadi ajang memperkuat solidaritas sosial di tengah masyarakat,” ungkap Ineu.

Melalui perpaduan antara kegiatan sosialisasi kebijakan publik dan pelestarian budaya lokal, Ineu menunjukkan pembangunan tidak hanya berbasis fisik, tetapi juga menyentuh aspek spiritual, sosial, dan kultural masyarakat.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement