REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mengungkapkan temuan soal penerima bantuan sosial (bansos) yang terlibat menjadi pemain judi online (judol) masih bisa bertambah. Data terbaru yang diungkap PPATK ternyata baru dari satu bank saja.

PPATK baru saja mengumumkan temuan 571.410 nomor induk kependudukan (NIK) terdaftar sebagai penerima bansos sekaligus terlibat menjadi pemain judol sepanjang 2024.

Total deposit judi online dari 571.410 NIK penerima bansos sepanjang tahun 2024 itu mencapai Rp957 miliar dengan 7,5 juta kali transaksi. "Ya tentu masih (Bisa bertambah)," kata Koordinator Kelompok Humas PPATK Natsir Kongah kepada Republika, Rabu (9/7/2025).

PPATK menyebut data yang dibeberkan itu baru berasal dari satu bank saja. Sehingga PPATK mensinyalkan jumlahnya bisa lebih masif setelah digabung temuan dari bank lain. "Data di atas hanya baru dari satu bank," ujar Natsir.

PPATK juga menjelaskan temuan ini mulanya didasarkan pada kerjasama dengan Kementerian Sosial (Kemensos). Kemensos meminta bantuan PPATK agar bansos disalurkan secara efektif dan tepat sasaran.

"Kita sudah lakukan analisis dan informasi sementara seperti di atas. Lebih lanjut PPATK akan lakukan analisis terus pada rekening lainnya yang ada di berbagai bank," ujar Natsir.

PPATK sayangnya masih merahasiakan hasil penelusuran di bank lain. PPATK nampaknya masih menghimpun data sekaligus melakukan analisa. "PPATK juga akan memberikan rekomendasi atas hasil analisis dan temuan yang didapatkan nantinya," ucap Natsir.

Sebelumnya, PPATK telah melakukan pengujian dengan mengaitkan sebanyak 28,4 juta NIK terdaftar penerima bantuan sosial dengan sebanyak 9,7 juta NIK pemain judol. Dari hasil pencocokan itu, ditemukan sebanyak 571.410 kesamaan NIK antara penerima bantuan sosial yang juga sekaligus pemain judol.

Ikuti Whatsapp Channel Republika