Kamis 10 Jul 2025 20:37 WIB

Dalami Penulisan Artikel Berbasis AI, Dosen UBSI Ungkap 10 Teknik Prompting

Penting, keterampilan digital bagi pendidik di era transformasi teknologi.

Workshop mengenai pemanfaatan AI bagi para pendidik di SMPN 1 Karanglewas, menghadirkan dosen UBSI Kampus Purwokerto, diikuti lebih dari 30 peserta.
Foto: UBSI
Workshop mengenai pemanfaatan AI bagi para pendidik di SMPN 1 Karanglewas, menghadirkan dosen UBSI Kampus Purwokerto, diikuti lebih dari 30 peserta.

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Lebih dari 30 peserta yang terdiri atas guru dan komite sekolah antusias mengikuti Workshop Pemanfaatan Artificial Intelligence (AI) untuk Penulisan Artikel di Ruang Multimedia SMP Negeri 1 Karanglewas, Purwokerto, Senin (7/7/2025).

Kegiatan ini menghadirkan Fabriyan Fandi Dwi Imaniawan, dosen Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) kampus Purwokerto, sebagai Kampus Digital Kreatif, sekaligus founder akun Instagram @lowongankerjapurwokerto sebagai narasumber utama.

Dalam pemaparannya, Fandi membahas pemanfaatan teknologi AI dalam penulisan artikel, khususnya untuk mendukung tugas-tugas guru. Ia memperkenalkan sejumlah platform berbasis AI seperti ChatGPT, Google Gemini, dan DeepSeek.

Di awal sesi, peserta diajak memahami konsep dasar kecerdasan buatan, termasuk pengenalan Large Language Model (LLM) dan pentingnya keterampilan digital bagi pendidik di era transformasi teknologi.

Fandi menekankan, AI bukanlah pengganti peran guru, melainkan alat bantu yang dapat meringankan pekerjaan berulang dan administratif.

“AI bukan untuk menggantikan peran guru, tapi untuk membantu menyelesaikan tugas-tugas berulang. Dengan begitu, guru bisa lebih fokus pada interaksi dengan siswa dan pengembangan kreatif lainnya,” ujar Fandi.

Salah satu materi utama dalam workshop adalah pengenalan Prompt Engineering, yakni seni menyusun perintah yang tepat kepada AI agar menghasilkan keluaran sesuai kebutuhan.

Fandi mengungkapkan 10 teknik dasar prompting yang dapat digunakan guru, mulai dari role prompting, few-shot prompting, zero-shot prompting, hingga contextual prompting. Ia juga membagikan tips menyusun prompt yang efektif dengan mempertimbangkan konteks, tugas, persona, format, dan gaya bahasa.

Lebih lanjut, peserta diberikan tips lanjutan, seperti penggunaan placeholder untuk data sensitif dan pentingnya melakukan verifikasi terhadap hasil keluaran AI demi menjaga etika serta keakuratan informasi.

Materi disampaikan secara praktis dan aplikatif, memungkinkan peserta langsung mempraktikkan pengetahuan yang diterima.

Kepala SMPN 1 Karanglewas, Dwi Riyani Darma, menyambut baik kegiatan ini dan menyampaikan apresiasinya kepada narasumber.

“Kami menyambut baik pelatihan ini karena sangat relevan dengan kebutuhan guru saat ini. Harapannya, para guru bisa lebih produktif dan adaptif dalam menghadapi tantangan era digital,” katanya menegaskan.

Diskusi berlangsung interaktif hingga akhir sesi, dengan berbagai pertanyaan dari peserta seputar implementasi AI dalam penulisan artikel, pengajaran, serta pengelolaan administrasi sekolah.

Workshop ini menjadi langkah nyata kolaborasi antara dunia pendidikan tinggi dan sekolah dalam menyiapkan tenaga pendidik yang adaptif dan melek teknologi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement