REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA _- Rans Simba Bogor bertekad tampil habis-habisan saat bertandang ke markas Dewa United Banten dalam game 2 semifinal IBL 2025, Sabtu (13/7/2025). Kemenangan akan menjaga asa menuju final.
Setelah kalah telak 69–100 di kandang sendiri, skuad asuhan Anthony Garbelotto menyadari tak ada ruang untuk kesalahan lagi dalam laga hidup-mati ini.
“Yang terpenting masih ada satu laga pertandingan hari Sabtu. Kami tidak boleh kalah dua kali beruntun. Ini laga hidup dan mati bagi kami tentu saja. Saya berharap pemain kami bermain dengan semangat tertinggi selama satu musim ini,” kata Garbelotto usai pertandingan dikutip di Jakarta.
Rans mengawali pertandingan di Gymnasium Sekolah Vokasi IPB Bogor dengan performa mengecewakan, hanya mencetak 4 poin di kuarter pertama. Dewa United melaju 12-0 dan membuat tembakan Rans gagal dalam 10 percobaan awal.
Ketertinggalan yang terlalu jauh sejak awal membuat Rans sulit mengejar, bahkan ketika permainan mulai membaik di kuarter kedua dan ketiga.
Garbelotto tak menampik timnya membuat kekeliruan dalam persiapan. Ia mengakui kesalahan itu sebagai tanggung jawabnya. Namun, ia menegaskan timnya akan bangkit dengan semangat tinggi di game 2.
Pemain Rans Daniel Salamena juga menyuarakan tekad serupa. Ia menilai kekalahan tersebut menjadi pukulan penting yang harus dijadikan pelajaran jelang laga krusial berikutnya.
“Banyak kesalahan juga kita di defense sama di offense tadi dari awal laga. Ya, pelajaran bagus banget, pukulan kuat buat kita untuk datang ke kandang Dewa nanti kita habis-habisan untuk bisa push mereka ke game 3,” kata Daniel.
Meski tertinggal 0–1 dalam format best of three, peluang Rans belum tertutup. Kemenangan Rans di game 2 akan memaksa laga penentuan digelar dalam game 3.
Namun tugas itu jelas tidak mudah, mengingat performa dominan Dewa United di laga pertama yang diperkuat sederet nama seperti Gelvis Solano (27 poin), Jordan Adams (17 poin), Joshua Ibarra (15 poin dan 15 rebound), dan Lester Prosper (14 poin).
Rans membutuhkan penampilan sempurna dari seluruh pemain untuk meredam agresivitas tuan rumah dan memperpanjang napas mereka di playoff IBL 2025.