Selasa 15 Jul 2025 10:20 WIB

Rep: Muhyiddin/ Red: Agung Sasongko

Gus Baha Minta Tim Penyempurnaan Tafsir Alquran Hati-Hati

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA  -- Penyempurnaan Tafsir Alquran Kemenag ini akan dilakukan oleh tim yang dibentuk Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an (LPMQ) Kemenag. Upaya ini diharapkan melahirkan kitab tafsir yang lebih akurat, relevan, dan mudah dipahami masyarakat luas. Gus Baha pun berpesan kepada tim penyempurnaan agar berhati-hati dalam memberikan penafsiran terhadap Alquran.

"Pesan saya kepada tim penyempurnaan tafsir (Alquran) Kemenag, satu, karena mewakili negara tentu harus hati-hati," ujar Gus Baha kepada Republika.co.id saat berbincang di lokasi.

Selain itu, Gus Bawa juga menekankan prinsip kehati-hatian itu karena masyarakat Indonesia akan merujuk ke tafsir Alquran Kemenag ketika terjadi perbedaan pendapat. "Fakta beberapa penafsiran yang beredar di Indonesia ketika ada banyak perbedaan tentu orang akan merujuk ke Kemenag," ucap dia.

"Jadi saya mohon tim lebih hati-hati, lebih jaga validitas data, autentik, komprehensif," kata Gus Baha.

Kepala LPMQ, Abdul Aziz Sidqi berharap audiensi ini menjadi forum strategis dalam menyempurnakan tafsir Alquran agar lebih kontekstual tanpa meninggalkan nilai-nilai keilmuan dan kebahasaan yang shahih. "Tujuan penyempurnaan tafsir Alquran Kementerian Agama ini untuk merespons hal-hal yang terus berkembang di masyarakat, terus penyesuaian dari bahasa," jelas Aziz .

Tim penyempurnaan ini mencerminkan kolaborasi lintas keilmuan, dari ilmu tafsir dan bahasa, hingga sains dan kebudayaan Islam. Hadir pula nama-nama seperti Prof Thomas Djamaluddin (astronom), Dr Ali Nurdin, Dr Dora Amalia, hingga Dr Yuli Yasin. Dengan adanya penyempurnaan ini, diharapkan ke depan masyarakat Indonesia memiliki akses terhadap tafsir Alquran yang otoritatif, inklusif, dan menjawab kebutuhan spiritual maupun intelektual umat Islam masa kini.

Naskah & Video: Muhyiddin