REPUBLIKA.CO.ID, GAZA— Dalam sebuah pidato video, yang pertama sejak Maret, Abu Ubaidah, juru bicara militer Brigade Qassam, sayap militer Gerakan Perlawanan Islam (Hamas), berbicara tentang strategi perlawanan pada tahap saat ini.
Dia berbicara kepada bangsa dan rezim yang berkuasa, dan menekankan bahwa perlawanan sepenuhnya siap untuk melanjutkan pertempuran panjang.
Dalam pidatonya, dikutip Aljazeera, Sabtu (19/7/2025), Abu Ubaidah mengatakan empat bulan telah berlalu sejak penjajah melanjutkan agresinya setelah melanggar perjanjian dan berbalik melawan kesepakatan dengan perlawanan.
Perlawanan telah menyebabkan ratusan tentara terbunuh dan terluka, serta ribuan orang menderita penyakit psikologis dan trauma.
Dia menambahkan, perlawanan dan mujahidin al-Qassam mengejutkan musuh dengan taktik dan metode baru, setelah mengambil pelajaran dari konfrontasi terpanjang dalam sejarah rakyat Palestina.
Upaya berulang kali dalam beberapa pekan terakhir untuk melakukan operasi untuk menangkap tentara penjajah.
Strategi perlawanan
Abu Ubaidah menekankan, kepemimpinan Al Qassam pada tahap ini bergantung pada strategi yang didasarkan pada menimbulkan kematian pada musuh, melakukan operasi yang berkualitas, dan berusaha untuk menangkap para tentaranya.
BACA JUGA: Media Ungkap Ali Khamenei akan Lakukan Serangan Balasan Mendadak ke Israel
“Perlawanan Gaza adalah sekolah militer perlawanan terbesar dari sebuah bangsa terhadap penjajahnya dalam sejarah kontemporer," kata dia.
Dia memperingatkan bahwa kelanjutan perang pemusnahan oleh pemerintah penjajah berarti terus menerima pemakaman tentara dan perwira.
View this post on Instagram