Sabtu 26 Jul 2025 10:57 WIB

Airlangga Ungkap Diskon untuk Periode Nataru Bakal Diumumkan Lebih Awal

Kebijakan ini tengah difinalisasi dan akan diumumkan lebih cepat.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Ahmad Fikri Noor
Penumpang kereta dalam periode libur Nataru dari jurusan Semarang tiba di Stasiun Gambir, Jakarta, Ahad (5/1/2025).
Foto: Republika/Thoudy Badai
Penumpang kereta dalam periode libur Nataru dari jurusan Semarang tiba di Stasiun Gambir, Jakarta, Ahad (5/1/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Pemerintah menyiapkan sejumlah program diskon dan stimulus belanja untuk menghadapi momentum Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan kebijakan ini tengah difinalisasi dan akan diumumkan lebih cepat agar dampaknya optimal terhadap pertumbuhan ekonomi.

"Terkait dengan program nanti Natal Tahun Baru, itu yang diskon-diskon juga kemarin tadi kami bahas, kami berharap nanti bisa diumumkan lebih awal," kata Airlangga usai rapat koordinasi di Jakarta, Jumat (25/7/2025).

Baca Juga

Program ini menjadi bagian dari strategi pemerintah mendorong pertumbuhan ekonomi nasional di semester II 2025. Selain belanja masyarakat, sejumlah program padat karya juga didorong pelaksanaannya lebih cepat.

"Beberapa program seperti program padat karya di Perhubungan, program padat karya di Pekerjaan Umum. Kemudian juga itu didorong untuk implementasi lebih baik," ujar Airlangga.

Stimulus lain juga diberikan melalui perpanjangan insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) sektor properti. Pemerintah memutuskan tetap memberikan insentif penuh hingga akhir tahun ini.

"Terkait dengan fasilitas PPN DTP untuk properti yang seharusnya semester dua itu 50 persen, tadi disepakati untuk tetap 100 persen. Jadi nanti teknis-teknis itu yang kita bahas detail," ungkapnya.

Langkah ini sejalan dengan upaya menjaga daya beli dan mendorong konsumsi rumah tangga yang menjadi penggerak utama ekonomi nasional. Pemerintah juga memastikan program pembiayaan subsidi perumahan dan Kredit Usaha Rakyat (KUR) tetap berjalan sesuai jalur.

"Untuk perumahan kan sudah ada FLPP, itu ada Pak Menterinya. Perumahan subsidi-nya 5 persen. KUR UMKM tetap sesuai dengan track-nya," jelas Airlangga.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement