Kamis 24 Oct 2019 17:30 WIB

OJK: 50 Juta Penduduk Belum Akses Jasa Keuangan Formal

Kondisi tersebut berpengaruh terhadap digital ekonomi ekosistem.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Gita Amanda
Rektor Telkom University tengah meninjau stan pameran di acara Bandung ICT  Ekpo 2019 di Telkom University, Kamis (24/10).
Foto: republika/fauzi ridwan
Rektor Telkom University tengah meninjau stan pameran di acara Bandung ICT Ekpo 2019 di Telkom University, Kamis (24/10).

REPUBLIKA.CO.ID, BOJONGSOANG -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan sekitar 50 juta lebih penduduk Indonesia belum mengakses sektor jasa keuangan formal atau bank. Hal tersebut terjadi disebabkan faktor kurangnya kesadaran terhadap literasi keuangan. Kondisi tersebut berpengaruh terhadap digital ekonomi ekosistem.

Deputi Komisioner OJK, Institute dan Keuangan Digital, Sukarela Batunanggar mengatakan upaya mendorong digital ekonomi ekosistem perlu dorongan dari berbagai instansi dan lembaga. Sebab, saat ini masih ada sekitar 50 juta lebih penduduk yang belum mengakses sektor keuangan formal.

Baca Juga

"50 juta (lebih) masyarakat yang belum ke sektor jasa keuangan formal, (ini) tantangan. Dipengaruhi literasi keuangan dan kurangnya kesadaran," ujarnya saat menjadi keynote speaker di acara Bandung ICT Expo ke 6, 2019 di Telkom University, Kamis (24/10).

Dirinya menambahkan, saat ini financial technology (fintech) di Indonesia sejak tiga tahun terakhir berkembang pesat dan banyak. Menurutnya, fintech yang ada didominasi P2P lending dan payment. Menurutnya jumlah yang terdapat di OJK hingga Agustus mencapai 283 fintech.

"Yang terdaftar 283 fintech di Indonesia hampir Rp 60 triliun (peredaran uang) dan melayani 13 juta peminjam," katanya. Bahkan, katanya fintech di Indonesia melayani konsumen di luar negeri.

Telkom University menyelenggarakan Bandung ICT Expo 2019 yang ke 6 kalinya, Kamis (24/10) hingga Jumat (25/10). Berbagai industri teknologi dan startup ikut serta dalam agenda tahunan tersebut dengan harapan terbangun digital ekonomi ekosistem di Indonesia.

Rektor Telkom University, Adiwijaya mengatakan sebagai kampus riset dan enterpeneursip maka pihaknya menyelenggarakan Bandung ICT Expo 2019 yang ke-6. Dengan harapan akan terbangun digital ekonomi ekosistem di Indonesia.

"Kegiatan ini untuk mewujudkan dan menginspirasi civitas akademika untuk berkontribusi dalam digital ekonomi ekosistem. Ini merupakan tantangan untuk kemajuan bangsa," ujarnya disela-sela acara, Kamis (24/10).

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement