REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Bersama 34 perusahan BUMN dan swasta nasional, Telkomsel menjadi satu-satunya operator selular penerima anugerah korporasi penginspirasi bumi. Pencapaian tersebut diberikan karena Telkomsel telah menjadi pelopor BTS Go Green dengan memiiki 164 BTS (base transceiver station) ramah lingkungan yang memanfaatkan tenaga matahari dan 2 BTS mikrohidro yang mengggunakan tenaga air sesuai kondisi geografis Indonesia.
Indonesia Green Awards 2011, merupakan penghargaan di bidang lingkungan yang dimotori oleh Kementrian Kehutanan Republik Indonesia dengan Majalah Bisnis & CSR. Apresiasi ini diberikan secara langsung oleh Zulkifli Hasan S.E,M.M, Menteri Kehutanan kepada perusahaan yang telah menginspirasi publik dalam menjaga lingkungan. Termasuk salah satunya kepada Telkomsel dalam ajang Indonesia Green Awards 2011, di Jakarta, Rabu (28/9).
Selama ini Telkomsel konsisten untuk mengupayakan penggunaan sumber energi alternatif sebagai salah satu upaya untuk menjamin ketersediaan power supply yang dibutuhkan dalam mengoperasikan Base Transceiver Station (BTS).Telkomsel terus melakukan riset dan pengembangan penggunaan sumber energi alternatif yang ramah lingkungan sebagai upaya menjaga kinerja pelayanan dan kinerja perusahaan ke depan.
Bambang Siswanto, Manager CSR Management Support Telkomsel menjelaskan, "Menyadari keterbatasan sumber energi dan mencermati tren penggunaan energi alternatif, tren teknologi dunia, serta perlunya kesadaran bersama untuk ikut melestarikan alam, Telkomsel terus mencari terobosan penerapan penggunaan teknologi yang ramah lingkungan dan tidak menimbulkan polusi. Penghargaan ini membuktikan keseriusan Telkomsel menggarap energy alternative sebagai sebagai penyedia power supply."
Pemilihan program lingkungan yang memiliki nilai manfaat tinggi di atas memang harus dilakukan cukup selektif. Sebab, sejumlah perusahaan besar yang selama ini dikenal cukup intens menggulirkan program lingkungan oleh publik pun ikut bertarung didalam event yang digelar oleh Majalah Bisnis & CSR dan Kementerian Kehutanan Republik Indonesia itu. Sebut saja diantaranya Danone Aqua, PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk, PT Antam (Persero) Tbk, PT Jasa Marga (Persero), PT BNI (Persero) Tbk, dan lainnya.
Teknologi BTS mikrohidro sendiri sudah berjalan sejak tahun 2010, yang diiantaranya terdapat di Kecamatan Suoh, Kabupaten Lampung Barat, Provinsi Lampung dan Kecamatan Sumalata, Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo. Pemanfaatan BTS tenaga air pertama di Asia tersebut mampu membangkitkan daya listrik sebesar 16,47 KW, dimana sebanyak 7,7 KW disalurkan untuk memenuhi kebutuhan daya listrik di BTS dan fasilitas umum. Sementara sisanya, 7,94 KW untuk cadangan.
Sumber energi alternatif lainnya adalah tenaga matahari (solar cell). 164 BTS solar cell Telkomsel tersebar di berbagai wilayah di seluruh Indonesia, yakni Sumatera (78 BTS), Jawa (7 BTS), Bali Nusa Tenggara (23 BTS), Kalimantan (34 BTS), dan Sulawesi Maluku Papua (22 BTS). Keseluruhan BTS tersebut memperoleh sumber energi ramah lingkungan sesuai dengan standar Telkomsel yang biasa digunakan di industri telekomunikasi selular, yakni sekitar 0,115 MegaWatt atau hampir setara dengan 100 genset konvensional berkapasitas 20 kVA.
Tidak hanya berguna memenuhi kebutuhan jangkauan signal Telkomsel, keberadaan BTS mikrohidro dan solarcell tersebut mampu membuka wilayah terisolasi dari pasokan aliran listrik konvensional. Termasuk mendongkrak nilai perekonomian di wilayah tersebut di atas, sebab Telkomsel berkomitmen membangun Indonesia, karena Telkomsel Paling Indonesia.
Telkomsel sadar bahwa keberlangsungan bisnis selayaknya selaras dengan kelestarian alam. Lewat karya anak negeri, inovasi Green Technology tak pernah henti diciptakan. Hingga kini, tidak kurang 2.200 BTS (base transceiver station) berbasis ramah lingkungan yang terdiri dari solar cell, mikrohidro, fuel cell dan hotel BTS telah tersebar diseluruh wilayah Indonesia.