Kamis 26 Aug 2010 07:45 WIB

APJII Yogyakarta Blokir Situs Porno dengan Merapi

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA--Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta berhasil membuat Sistem Merapi yang berfungsi untuk memblokir situs porno sebagai bentuk komitmen antipornografi.

"Kami secara bertahap akan melakukan blokir terhadap situs porno dengan sistem yang dibuat sendiri, yakni Sistem Merapi," kata Koordinator Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Taufik M Heriawan di Yogyakarta, Rabu.

Menurut dia, alasan membuat dan menggunakan Sistem Merapi, karena selama ini sistem yang banyak digunakan adalah Sistem Nawala yang dibuat Asosiasi Warnet Seluruh Indonesia (Awari). "Sistem Nawala sangat berat bagi kami, karena cukup banyak domain yang dimasukkan dalam basis data yang mencapai 2 jutaan," katanya.

Ia mengatakan, untuk Sistem Merapi, basis data yang sudah masuk mencapai 400 ribuan dan akan ditambah terus hingga 2 jutaan. Namun demikian, sistem itu tidak akan memberatkan pengguna atau pelanggan internet dalam akses dan beban biaya.

"Sebanyak 10 perusahaan anggota APJII DIY saat ini sudah memasang sistem pemblokir situs porno itu. Sebelum Lebaran, APJII DIY memastikan seluruh anggota yang berjumlah 18 perusahaan sudah memakai sistem tersebut," katanya.

Menurut dia, Sistem Merapi juga direkomendasikan untuk dipasang di perusahaan anggota APJII DKI Jakarta dan APJII Jawa Timur. Ke depan, seluruh anggota APJII kemungkinan memakai sistem tersebut. "Kami berharap pemerintah juga tegas terhadap 'internet service provider' (ISP/penyedia jasa internet) ilegal. Mereka sebaiknya juga diwajibkan memasang penyaring agar situs porno tidak lolos," katanya.

Ia mengatakan, pemasangan penyaring untuk memblokir situs porno bagi ISP legal membutuhkan dana yang tidak sedikit. Untuk perangkat keras dibutuhkan dana tambahan sebesar Rp20 juta hingga Rp30 juta, padahal dana itu belum termasuk biaya perangkat lunak, perawatan, dan beban lainnya.

"Kami berharap pemasangan penyaring agar situs porno diblokir itu tidak mengarah kepada pemblokiran lain yang berujung pada pembatasan hak-hak individu yang sebenarnya dijamin oleh undang-undang," katanya.

sumber : ANTARA
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement