REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Twitter telah memilih untuk diperdagangkan di New York Stock Exchange (NYSE), menjauhi bursa saingannya Nasdaq yang merupakan tempat dicatatkannya beberapa nama besar di sektor teknologi.
Seperti dikutip AFP. Selasa (2/11), Nasdaq, satu-satunya bursa yang semuanya dioperasikan secara elektronik sejak didirikan pada 1971, telah lama dilihat sebagai pasar "ekonomi baru" dan telah berusaha membedakan dirinya dari New York Stock Exchange yang lebih tradisional.
Menurut perusahaan riset Dealogic, sekitar 260 perusahaan teknologi telah dicatatkan di Nasdaq antara 2001 hingga 2010, dibandingkan dengan 63 untuk NYSE.
Namun sejak 2010, NYSE telah hampir mengimbanginya dengan 55 perusahaan yang didaftarkan, termasuk nama-nama penting seperti LinkedIn, Yelp dan Pandora Media. Sekitar 61 saham perusahaan telah dicatatkan di Nasdaq dalam waktu yang sama.
Bagi sebagian investor, bursa hanya sedikit penting karena mereka dapat membeli atau menjual pada berbagai platform dengan mudah di kedua bursa itu. Tetapi taruhannya lebih tinggi untuk bursa.
Nasdaq tetap tempat bagi pencatatan perusahaan-perusahaan teknologi terbesar, termasuk Apple, Google dan Microsoft. Tetapi NYSE tahun ini mencetak kemenangan dengan mendapatkan raksasa perangkat lunak Oracle.
Nasdaq memperoleh pandangan buruk karena IPO Facebook pada tahun lalu, dirusak oleh gangguan teknis yang menghentikan perdagangan dan mengakibatkan tuntutan hukum.
Tetapi NYSE telah mengalami porsi masalah-masalah teknis juga.NYSE telah melakukan simulasi pada 26 Oktober dalam upaya untuk memastikan debut Twitter di bursa itu akan berjalan lancar.