Rabu 06 Feb 2013 05:46 WIB

Software dan Kemerdekaan Pengguna‭ (3)

Logo distro-distro dalam Linux (ilustrasi)
Foto: HOBO-GEEK
Logo distro-distro dalam Linux (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Berdasar kebutuhan perangkat keras yang telah dipaparkan di bagian 2,‭ ‬  Linux bisa dibilang sistem operasi ringan.‭ ‬Sesuai dengan sifat dasar‭ ‬open source,‭ ‬OS dari distro-distro Linux membuka kesempatan pengguna untuk mengubah,‭ ‬memodifikasi dan mengembangkan software tersebut,‭ ‬sehingga tak heran paket awal sering kali ringan.‭

Dalam perjalanannya,‭ ‬pengguna bisa memutakhirkan OS baik dengan mengunduh paket-paket di database yang dikembangkan bersama para user‭ (‬pengguna‭) lain‬,‭ ‬atau mengembangkan sendiri dan memprogram ulang lewat penulisan kode-kode yang dibutuhkan bila ia memang seorang pakar pemrograman.‭

Atau bila tidak,‭ ‬seperti halnya Asalin dan juga pengguna yang tak malu mengaku di forum-forum Linux,‭ ‬tetap senang hati melakukan aktivitas gabungan antara input perintah di kotak terminal dan poin-klik ala Windows.

Sistem yang ringan dan tidak memberat inilah yang membuat Linux cenderung stabil dan tidak mudah‭ ‬ngadat.‭ ‬Selain itu dalam soal keamanan,‭ ‬OS ini lebih jarang diserang virus.‭ ‬Apakah itu berarti kebal dari virus‭? ‬Tentu saja itu hanya mitos.‭ ‬Setiap komputer yang terhubung dengan jaringan pasti memiliki peluang terpapar virus.

Bahkan dalam laporan‭  ‬Kapersky Lab,‭ ‬virus-virus termasuk Trojan dan ancaman lain yang ditulis khusus untuk Linux meningkat sepanjang‭ ‬2005‭ ‬dari hanya‭ ‬422‭ ‬menjadi‭ ‬863‭ ‬kasus.‭ ‬Hanya saja bila yang disinggung persoalan relativitas,‭ ‬siapa yang lebih sering diserang apakah Linux atau Windows‭? ‬Jawabannya cukup jelas.

Anak cabang Linux dengan banyak distro membuat mereka yang hendak menulis virus khusus Linux dinilai iseng akut.‭ ‬Alasannya mereka harus memilih‭ ‬distro mana yang hendak dihajar‭? Mandriva, Open Susse, Ubuntu, Fedora atau Debian?

‬Satu distro yang sama pun bisa memiliki lingkungan--biasa disebut dekstop enviroment--berbeda,‭ ‬seperti KDE,‭ ‬Gnome,‭ ‬atau Xfce.‭ ‬Sehingga sering kali virus atau‭ ‬malware Linux tidak sampai menyerang sistem root OS tersebut.

Sementara Windows dengan mudah menjadi sasaran empuk.‭ ‬Apalagi penyerang sering kali berdalih seperti ini, "Windows dengan banderol tinggi tapi bersifat tertutup tidak memberikan pengguna--yang notebene sudah membayar mahal--hak untuk memodifikasi,‭ ‬jadi memang layak dihabisi." (bersambung ke bagian 4-habis)

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement