REPUBLIKA.CO.ID, BARCELONA -- CEO BlackBerry John Chen mengaku tak akan berpikir panjang melepas BlackBerry Messenger jika ada yang menawarkan 19 miliar dolar AS untuk aplikasi pengiriman pesan instan tersebut. Harga yang disinggungnya memang merujuk pada nilai pembelian WhatsApp oleh Facebook pekan lalu.
"Saya bekerja untuk pemegang saham," kata Chen dalam sebuah wawancara di acara Mobile World Congress, Barcelona, Selasa (15/2). "Kalau ada seseorang yang datang kepada saya membawa 19 miliar dolar AS, tentu saja saya akan menjualnya. Saya pasti menyarankan pemegang saham untuk menerimanya."
Meski begitu Chen mengaku tidak berharap fulus sebanyak itu bakal segera disodorkan padanya. BBM, kata dia, setidaknya bakal dijual dengan harga sepadan. "Terlalu dini berpikir mendapatkan $19 miliar,” kata dia.
BBM merupakan fitur terpopuler bagi pengguna perangkat BlackBerry. Pada akhir Oktober tahun lalu, aplikasi ini juga sudah tersedia untuk Android dan iPhone. Responsnya cukup mengejutkan. Dalam sekejap BBM lintas platform itu diunduh jutaan kali.
Meski begitu, pengguna BBM belumlah sebanyak WhatsApp dan beberapa kompetitor lainnya. Chen mengatakan BBM saat ini memiliki sekitar 85 juta pengguna aktif. Sementara WhatsApp masih yang terbesar dengan 465 juta pengguna.