Jumat 11 Apr 2014 18:16 WIB

Di Cina, Microsoft Masih Dukung Pengguna XP

Rep: Niken Paramita/ Red: Agung Sasongko
Windows XP.
Windows XP.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Secara resmi Microsoft sudah menghentikan dukungannya terhadap Windows XP. Namun, tidak di Cina.

Maklum saja, Cina merupakan pengguna Microsoft XP terbesar di dunia. Ada sekitar 200 juta warga Cina masih menggunakan XP.

Seperti dilansir Zhongguancun Online seperti dikutip voanews.com, Jumat (11/4), Microsoft bakal menggandeng Lenovo Group dan Tencent Holding untuk menyediakan layanan keamanan bagi perangkat lunaknya ini. Meski begitu, Microsoft ingin pengguna XP untuk segera beralih menggunakan layanan Microsoft terbaru yang lebih aman.

"Alasannya, potensi terhadap virus dan hacking terhadap XP memang lebih rentan setelah tak lagi mendapat dukungan," tulis Zhongguancun Online.

Sementara Microsoft dalam keterangannya mengatakan untuk pengguna domestik yang tetap menggunakan Windows XP sebelum upgrade ke sistem operasi baru akan diberikan perlindungan keamanan. 

"kami memberikan prioritas untuk perlindungan keamanan," kata Microsoft.

Tencent menyatakan kepada Reuters akan memberikan dukungan XP permanen secara gratis. Dan menyediakan layanan hotline 24 jam. Mitra lainnya, Qihoo 360 Tecnology Co menawarkan layanan keamanan dengan biaya 299 yuan (48,25 dolar AS) untuk membantu pengguna beralih ke versi baru.

"Qihoo 360 akan terus memberikan dukungan Windows XP untuk pengguna Cina selama masih ada pengguna XP di Cina," ujar Qihoo 360 co-chief financial officer, Alex Xu.

Kurangi Bajakan

Sejatinya misi Microsoft di Cina, selain alasan keamanan juga menyoal pembajakan. Microsoft melihat Negeri Tirai Bambu ini merupakan pasar yang menyeramkan. 

Ini bisa dilihat dari komentar Mantan CEO Microsoft Steve Ballmer tahun 2011 lalu. Ia mengatakan pembajakan di Cina berdampak pada capaian minim pendapatan Microsoft. Nilainya bahkan lebih kecil dari capaian Microsoft di Belanda. Padahal. Padahal penjulan komputer di Cina setera dengan Amerika.

Misi Microsoft itu jelas tidak mudah. Faktnya, biaya peralihan versi Windows terbaru ini juga membuat sebagaian pengguna kesal. Selain harus membayar biaya transmisi, pengguna juga membayar biaya perangkat lunak setidaknya 888 yuan.

"Banyak klien saya yang menggunakan komputer hanya untuk mengirim e-mail. Jadi tak ada gunanya mereka untuk membeli komputer baru," kata salah satu pemilik toko, Niu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement