Kamis 06 Nov 2014 10:00 WIB

Perusahaan Nasional Ini Kembangkan Teknologi Antisadap

Mata-mata dan penyadapan arus data dan komunikasi (Ilustrasi)
Foto: REPUBLIKA.CO.ID
Mata-mata dan penyadapan arus data dan komunikasi (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Sebuah perusahaan swasta di bidang industri pertahanan nasional memperkenalkan beberapa produk baru "cyber defence" tekonologi antisadap meliputi SMS Guard, Voice Guard, Chat Guard, dan TiO Guard.

"Kami pamerkan ke publik produk unggulan antisadap layanan pesan pendek atau SMS Guard, suara atau Voice Guard, pesan instan atau Chat Guard, dan telepon PSTN atau TiO Guard," kata Managing Director PT Indoguardika Cipta Kreasi (ICK), Dahniar Wisnu Paramita, melalui siaran persnya yang diterima, Kamis.

PT ICK adalah salah satu dari 158 badan usaha milik swasta (BUMS) industri pertahanan nasional yang menjadi peserta pameran Indodefence Expo di Kemayoran Jakarta, pada 5-8 Nopember 2014, dengan memperkenalkan berbagai produk komunikasi dan informasi antisadap, baik untuk komunikasi via jaringan bergerak, kabel, maupun data daring.

Dahniar menjelaskan, di antara keempat produk yang dipamerkan, tiga diantaranya merupakan produk baru yang diluncurkan di perhelatan akbar pameran teknologi internasional itu.

"Tiga produk baru tersebut adalah Voice Guard, Chat Guard, dan Tio Guard. Kemudian, pada tahun depan kita akan luncurkan layanan antisadap Email Guard dan VPN (Virtual Private Network) Guard," katanya.

Produk layanan SMS Guard, kata dia, sudah bisa dinikmati publik sejak tahun lalu.

Menurut Dahniar, semua produk teknologi keamanan komunikasi dan sistem informasi tersebut murni karya anak bangsa.

"Kami mengumpulkan para ahli kriptografi, IT security, mobile web developer, dan manufaktur perangkat keras berenkripsi asli Indonesia untuk mengembangkan produk komunikasi aman antisadap," tegas Dahniar.

Sementara itu, Research and Production Director ICK, Sujoko, mengatakan, teknologi antisadap perusahaan IT Security ini sudah berstandar internasional.

Algoritma, protokol, key management, aplikasi, dan perangkat keras berenkripsi yang dikembangkannya, kata dia, selain untuk kepentingan pemerintahan sipil bisa dimodifikasi untuk kepentingan militer.

"Untuk kepentingan pemerintahan sipil misalnya, teknologi kami dapat dikembangkan dan diimplementasikan untuk melindungi keamanan data program e government," katanya.

Sementara untuk militer, kata Sujoko, teknologi antisadap tersebut mendukung jalur komunikasi aman personel militer maupun kepentingan operasi via jaringan bergerak, kabel, maupun jalur data. Semuanya untuk mendukung konsep pertahanan ciber Indonesia.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement