REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Netizen heboh dengan isu perubahan tampilan timeline Twitter akan diatur berdasarkan alogaritma, dan tak lagi menggunakan urutan waktu. Kehebohan dan protes para netizen pun makin menjadi ketika beredar isu bahwa perubahan tersebut akan terjadi pekan depan.
Tak ayal, cuitan protes atas isu perubahan timeline tersebut sempat membanjiri Twitter melalui tagar #RIPTwitter. Salah satu protes datang dari netizen bernama Tiia Ohman melalui cuitannya dengan akun @unikissa. Dalam cuitannya, Ohman mengatakan bahwa ia sama sekali tidak menyukai ide alogaritma untuk mengatur tampilan timeline.
"Halo Twitter. Saya ingin memutuskan sendiri siapa yang saya ikuti, apa yang saya baca. Saya sangat, sangat, tidak ingin alogaritma yang memutuskan hal tersebut untuk saya," tulis Ohman diiringi dengan tagar #RIPTwitter.
Kehebohan dan protes tersebut kemudian mendorong CEO Twitter, Jack Dorsey, untuk mengambil sikap dan meredakan emosi para netizen. Melalui akun Twitter pribadinya, @jack, Dorsey menampik isu bahwa akan ada perubahan pada tampilan Twitter minggu depan.
"Saya ingin Anda mengetahui bahwa kami selalu mendengarkan. Kami tidak berencana untuk mengatur ulang (tampilan) timeline mingu depan," jelas Dorsey.
Selain itu, Dorsey juga mengatakan bahwa ia pun, sama seperti para netizen, menyukai tampilan Twitter yang dirunut berdasarkan waktu sebenarnya. Dengan begitu, para netizen akan tetap merasakan sensasi live stream yang membuat netizen 'melek' terhadap peristiwa terbaru.
Meski begitu, Dorsey mengatakan pihaknya tetap akan melakukan perbaikan terhadap tampilan Twitter. Pasalnya, Dorsey ingin agar para pengguna Twitter dapat memiliki pengalaman berselancar internet yang lebih baik lagi.
"Kita semua menyukai live stream. Dan kami akan terus melakukan perbaikan agar Twitter dapat membuat (netizen) merasa lebih hidup, bukan sebaliknya," terang Dorsey.