Selasa 10 May 2016 09:33 WIB

Google Akses Data Kesehatan 1,6 Juta Pasien Inggris

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Winda Destiana Putri
DeepMind
Foto: Google
DeepMind

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Google Inc melalui perusahaan teknologinya DeepMind membuat perjanjian kerja sama dengan Royal Free NHS Trust.

Mesin pencarian raksasa ini ke depannya bisa mengakses jutaan data riwayat kesehatan pasien di Inggris, berdasarkan laporan dari New Scientist.

Google akan mengakses data kesehatan 1,6 juta pasien ditiga rumah sakit besar di Inggris yang berada di bawah kelola Royal Free NHS Trust, yaitu Barnet, Chase Farm, dan the Royal Free.

Akses data yang dimaksud termasuk di dalamnya data sensitif, seperti pasien dengan HIV positif, pasien overdosis narkoba, dan pasien aborsi.

Google membutuhkan rincian luas catatan medis pasien untuk membuat sebuah aplikasi pendeteksi cedera ginjal akut. Aplikasi ini nantinya akan meninjau tanda-tanda kerusakan ginjal berdasarkan tes darah dan mengirimkan diagnosisnya langsung ke tangan dokter melalui perangkat gadget mereka.

Masalahnya adalah rumah sakit tak ada pengelompokan data medis untuk pasien-pasien dengan masalah ginjal, sehingga Google harus mengakses satu per satu semua catatan medis pasien.

Google nantinya akan mengembangkan sistem peringatan dini terkait kesehatan ginjal. Perjanjian tersebut memastikan data tetap pribadi. Google tak bisa menggunakan data tersebut untuk bisnisnya yang lain.

Data harus tetap disimpan di Inggris oleh pihak ketiga, bukan di kantor DeepMind. Data tersebut semuanya juga harus dihapus saat perjanjian berakhir pada Desember 2017.

"Mereka (Google) mendapatkan data lengkap. DeepMind mencoba membangun sebuah algoritma generik yang bisa digunakan untuk tes kesehatan ginjal," kata perwakilan MedConfidential, Sam Smith, dilansir dari Science Alert, Selasa (10/5).

Algoritma yang dimaksud adalah bagian dari platform 'Patient Rescue.' DeepMind akan menambang data kekayaan medis di luar sana untuk membantu dokter membuat keputusan lebih baik.

Misalnya, seorang dokter bisa membandingkan informasi pasien baru dengan kasus lain pasien di tempat berbeda dan memprediksi diagnosisnya.

Ini membantu dokter memutuskan penanganan kesehatan untuk pasiennya. Dari sisi positifnya, DeepMind bisa melakukan banyak hal untuk memprediksi seseorang berpeluang mengidap penyakit tertentu dan mencari cara untuk meregenerasi bagian tubuhnya.

"Harapannya alat ini bisa membantu mengalihkan lebih banyak sumber daya untuk mencegah penyakit lebih baik. Dokter bisa memberi perawatan lebih baik dan menghemat waktu untuk fokus pada hal terpenting," tulis DeepMind dalam laman mereka.

Google sendiri masih menolak berkomentar jauh tentang aplikasi berbasis data ini. Pasien yang cemas atau tak sepaham dengan rencana ini bisa memilih tidak diikutsertakan dan menghubungi petugas di rumah sakit.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement