REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tak seperti permainan daring pada umumnya yang mengharuskan pemain duduk di depan layar, Pokemon Go memaksa pemainnya untuk senang berjalan-jalan. Hal tersebut karena obyek yang dicari berada di luar rumah.
Para gamers Pokemon Go harus pergi ke berbagai tempat demi mencari seekor Pokemon. Di lokasi tertentu, pemain bisa melihat dunia Pokemon dari perangkat kamera melalui layar ponsel pintar.
Menurut Rian Aldiansyah (25), warga Tajur, Kota Bogor, keharusan pemain berjalan-jalan mencari Pokemon menjadi daya tarik tersendiri dari permainan ini. Sensasi yang ia rasakan sangat berbeda dibandingkan dengan saat bermain permainan lain karena Pokemon Go mengharuskannya bergerak dan mengeluarkan keringat.
"Pokemon Go kan bagus juga karena nggak bikin kita berdiam diri di rumah, sehatlah intinya kalau banyak gerak," ujar Rian, Jumat (15/7).
Mahasiswa Jurusan Hukum Universitas Djuanda Bogor ini membandingkan Pokemon Go dengan permainan daring yang juga populer di Indonesia, yaitu Clash of Clans (COC). Meski kedua permainan tersebut sama-sama membuat pemain merasa ketagihan, menurutnya COC masih kurang menantang karena hanya mengutamakan strategi di dalam aplikasi.
"Yang menarik karena game (Pokemon Go) ini augmented reality, jadi pemain yang memainkannya akan bermain pada lokasi tertentu di dunia nyata," jelasnya.
Cara bermain yang unik ini membuat Rian banyak menyisihkan waktu luang hanya untuk mencari Pokemon. Meski demikian ia mengaku tidak memiliki waktu khusus dan berusaha agar semua pekerjaan dan aktifitas perkuliahan tidak terbengkalai.
Menginstal permainan ini pun diakuinya cukup mudah meski belum resmi diluncurkan di Indonesia. Ia menambahkan, gamers Indonesia biasanya senang memuaskan rasa penasarannya terlebih dahulu dengan mengunggah dari situs-situs aplikasi tidak resmi. "Kalo download gampang, link apk-nya sudah bertebaran di Internet atau via share it dari smartphone teman," ungkapnya.
Melihat pesatnya popularitas Pokemon Go di Indonesia, Rian mengaku hal tersebut wajar karena permainan ini sudah sangat ditunggu-tunggu oleh gamers Indonesia. Ia juga mempertanyakan mengapa sampai saat ini Pokemon Go belum resmi bisa diunduh di Indonesia padahal target pasarnya cukup besar.
Keseruan mencari Pokemon tentu juga diakui Rian bisa memberikan efek negatif. Terlebih saat ini banyak diberitakan gamers menjadi korban karena terlalu fokus pada ponsel pintar. "Tetap yang namanya game ada saja dampak negatifnya, apalagi kalau terlalu terobsesi. Real life tetap prioritas, game jadikan sebagai hiburan saja," kata dia.