REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Perusahaan Jepang, TEPCO, meminta pencipta permainan realita maya Pokemon Go, Niantic Inc, untuk menarik monster-monster Pokemon dari pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) dan daerah pengungsian radio aktif di Fukushima.
TEPCO menyatakan telah menemukan paling tidak satu monster Pokemon di dalam kompleksnya dan mereka khawatir pada pemain akan membahayakan dirinya saat mencari karakter ini.
Dilansir laman BBC News, Rabu (27/7), perusahaan kereta Jepang juga mengajukan permintaan yang sama kepada Niantic Inc. Perusahaan penyedia layanan transportasi kereta di Jepang meminta tokoh-tokoh monster dalam gim Pokemon Go dicabut dari peron stasiun dan rel kereta.
Niantic mengatakan akan mengubah permainannya jika perusahaan tersebut menghadapi masalah. Jumlah hal yang mengganggu perhatian pengemudi dan pejalan kaki terus bertambah sehingga meningkatkan risiko kecelakaan dengan adanya Pokemon Go, selain pengiriman SMS dan media sosial.
Pada awal Juli dilaporkan tingkat radiasi di Lautan Pasifik kembali normal, lima tahun setelah terjadinya bencana pembangkit listrik nuklir Fukushima, Jepang. Tidak lama setelah kejadian tersebut, tingkat radiasi di lepas pantai Jepang menjadi puluhan juta lebih tinggi daripada normal, di mana materi radioaktifnya menyebar sampai ke Amerika Serikat.