Selasa 11 Apr 2017 09:11 WIB

Teknologi Cloud Diterapkan untuk Bisnis Sawit

Rep: Novita Intan/ Red: Winda Destiana Putri
LintraMax Sdn. Bhd, perusahaan penyedia solusi perangkat lunak manajemen perkebunan, bersama PT Earthline memperkenalkan Quarto. Sebuah sistem manajemen cerdas berbasis cloud yang dirancang khusus untuk bisnis perkebunan kelapa sawit di Indonesia.
Foto: Dok: Earthline
LintraMax Sdn. Bhd, perusahaan penyedia solusi perangkat lunak manajemen perkebunan, bersama PT Earthline memperkenalkan Quarto. Sebuah sistem manajemen cerdas berbasis cloud yang dirancang khusus untuk bisnis perkebunan kelapa sawit di Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - LintraMax Sdn. Bhd, perusahaan penyedia solusi perangkat lunak manajemen perkebunan, bersama PT Earthline memperkenalkan Quarto. Sebuah sistem manajemen cerdas berbasis cloud yang dirancang khusus untuk bisnis perkebunan kelapa sawit di Indonesia.

Diciptakan sebagai model software-as-a-service (SaaS), Quarto adalah satu solusi menyeluruh yang memungkinkan perusahaan mengelola bisnis perkebunan mereka dengan hanya menggunakan satu sistem yang mampu mencakup seluruh fungsi utama dari pengelolaan usaha.

Terbukti berhasil dalam menyediakan solusi manajemen perkebunan secara terpadu bagi lebih dari 600 perkebunan dan 70 pabrik di Indonesia, Malaysia, dan Papua Nugini, LintraMax turut memajukan sistem manajemen pintar berbasis cloud yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan industri kelapa sawit Indonesia. Sehingga kemampuan ini lebih efisien dalam memenuhi persyaratan rumit setiap perusahaan.

Founder and Managing Director of LintraMax, Khor Kheng Khoon mengatakan teknologi canggihnya mampu mempersingkat pengelolaan dan alur kerja perkebunan untuk membantu meningkatkan kemampuan penelusuran dan memangkas biaya pengelolaan perkebunan. "Sistem baru ini juga mempermudah pemilik usaha untuk mengakses data perkebunan mereka kapan saja dan dimana saja melalui web browser pada ponsel manapun," ujarnya di Jakarta Senin (10/4).

Berbasis di Jakarta, PT Earthline merupakan perusahaan yang melakukan kegiatan penjualan dan mendistribusikan berbagai solusi Lintramax, termasuk Quarto, di Indonesia. PT Earthline menyediakan layanan pemetaan berdasarkan citra satelit beresolusi tinggi serta foto udara dari pesawat tanpa awak (drone).

Pengembangan dan pemasaran Quarto turut didukung kucuran dana dari Malaysia Digital Economy Corporation (MDEC) melalui divisi Product Development and Commercialization Fund (PCF). Sebelum kehadiran Quarto, LintraMax telah fokus mengembangkan sebuah sistem yang menjadi landasan dalam pengelolaan perkebunan dan pabrik di Indonesia, Malaysia dan Papua Nugini.

Sistem landasan ini membutuhkan lebih banyak sumber daya untuk implementasi dan pemeliharaan dibandingkan dengan penawaran Quarto sebagai solusi manajemen berbasis teknologi cloud.

"Tanpa sistem pengelolaan perkebunan yang terintegrasi seperti Quarto, bisnis perkebunan kerap mengalami kesulitan untuk mengetahui kejadian aktual pada area perkebunan. Untuk mengatasi permasalahan ini dan berbagai hal lain, kami memperkenalkan Quarto, sistem baru yang inovatif, efisien, andal, dan aman untuk meningkatkan kualitas pengelolaan perkebunan dalam berbagai skala," jelas Khor Kheng Khoon.

Sementara itu, President Director Earthline, Perry Mandeville, menambahkan LintraMax sebagai salah satu layanan pihaknya untuk membantu pelanggan mengelola perkebunan mereka dengan lebih baik demi mencapai potensi pencapaian hasil yang maksimal. "Earthline akan terus menantikan kolaborasi yang bermanfaat dengan LintraMax dan seluruh komponennya,” jelas Perry Mandeville.

Menurutnya, saat ini, fokus LintraMax adalah memperkenalkan dan memasarkan Quarto kepada perkebunan di Indonesia, sebagai salah satu pasar penting. Indonesia memiliki potensi pasar yang luas bagi Quarto dalam menghadirkan solusi efektif dan cerdas bagi bisnis perkebunan minyak kelapa sawit.

Peluncuran Quarto membawa kabar gembira untuk pemilik bisnis perkebunan minyak kelapa sawit di Indonesia yang kekurangan sumber daya dalam menangani infrastruktur IT internal karena mereka kini dapat beralih ke pengelolaan perkebunan yang menggunakan sistem berbasis cloud melalui teknologi mobile computer seperti tablet atau laptop.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement