REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Infrastruktur teknologi informasi (TI) yang kompleks di suatu perusahaan membutuhkan proses pengelolaan yang cepat dan tepat. Terkadang proses ini membutuhkan biaya yang cukup tinggi dan tenaga ahli yang memadai. Ditambah lagi sering adanya kebutuhan TI yang tidak terprediksi sehingga fleksibilitas dalam pengeloalan TI mutlak diperlukan.
“Menggunakan layanan cloud merupakan pilihan untuk menjawab permasalahan tersebut,” kata Chief Technology Officer (CTO) Zettagrid, Nicki Pereira dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Rabu (22/11).
Ia menambahkan, perusahaan membutuhkan suatu layanan cloud yang cepat, mudah dan aman untuk digunakan. Sehingga, pengelolaan cloud menjadi lebih sederhana, provisioning tidak lagi manual dan pengelolaan menjadi terpadu (integrated) secara teknis maupun komersial, dan layanan cloud bisa dengan cepat dapat digunakan oleh pelanggan. Proses ini lebih dikenal dengan nama cloud automation.
“Kini seluruh kemudahan tersebut bisa dinikmati dengan solusi dari Zettagrid, penyedia layanan cloud computing Infrastructure as a Service (IaaS) bersertifikasi PCI DSS dan ISO:9001. Didukung dengan platform cloud yang telah teruji dan tersertifikasi dari VMware serta data center yang berlokasi di Indonesia, Zettagrid memberikan pengalaman dan kemudahan baru dalam menggunakan layanan cloud,” ujarnya.
Nicki Pereira menjelaskan, proses otomatisasi yang menyeluruh (complete automation) adalah keunggulan yang dimiliki Zettagrid. Khususnya ketika menyangkut solusi cloud yang berbasis Infrastructure as a Service (IaaS).
“Ketika berbicara tentang cloud, Zettagrid ingin memberikan solusi yang berbeda dengan yang lain. Menjadi penyedia layanan cloud yang reliable bagi seluruh instansi, baik itu korporasi swasta maupun pemerintahan. Data center yang berada di Indonesia merupakan komitmen Zettagrid kepada pelanggan yang menginginkan datanya tetap berada di dalam negeri yang sesuai dengan himbauan Peraturan Pemerintah No. 82 tahun 2012,” tuturnya.
Zettagrid diklaim sebagai yang pertama dalam memberikan layanan cloud automation. “Kunjungi website, pesan produk di menu katalog dan dalam hitungan menit cloud Anda bisa langsung digunakan” ujarnya lagi.
Nickie menyebutkan, untuk menggunakan layanan cloud dari Zettagrid, pelanggan hanya butuh beberapa tahap saja hingga layanan bisa digunakan. Prosesnya simple dan persis seperti melakukan order produk di situs e-commerce secara self-service. Tahap pertama adalah membuat akun Zettagrid di https://account.zettagrid.id.
Setelah mendapatkan username dan password, pelanggan bisa langsung melakukan order produk/layanan di menu katalog yang telah disediakan. Pada proses check out, pelanggan akan diminta melakukan pembayaran via transfer bank, virtual account atau kartu kredit.
Setelah transaksi pembayaran selesai, layanan cloud yang telah diorder secara otomatis akan diprovisioning dan siap untuk digunakan. “Salah satu pembeda di pasar adalah tidak adanya komitmen kontrak berlangganan menjadikan solusi cloud dari Zettagrid lebih fleksibel,” ujar Nickie Pereira.
Country Manager Zettagrid Indonesia, Reza Kertadjaja mengatakan, teknologi dan Inovasi Zettagrid adalah salah satu yang menarik bagi pasar di Indonesia, terutama bagi departemen TI yang saat ini diminta bisnis untuk dapat melakukan digital transformation yang mempunya impact dan efisiensi tinggi.
“Layanan kami juga membuka kerjasama bagi SI, application developer, IT Reseller, dan IT Service Provider, melalui Zettagrid Cloud Partner Program. Dimana mereka dapat dengan mudah menggunakan Zettagrid untuk memberikan solusi cloud yang komprehensif & kompetitif dengan cepat bagi pelanggan mereka,” papar Reza Kertadjaja.