Kamis 08 Feb 2018 05:56 WIB

Facebook Messenger for Kids Dinilai Harus Dihentikan

Pengamanan ini belum meyakinkan kegunaan aplikasi secara kolektif.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Winda Destiana Putri
Facebook Messenger luncurkan fitur Rooms.
Foto: Ubergizmo
Facebook Messenger luncurkan fitur Rooms.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Facebook meluncurkan Messenger for Kids bulan lalu. Ini adalah versi ramah anak dari aplikasi populer milik perusahaan Messenger dengan kontak yang telah disetujui sebelumnya.

Orangtua membuat akun untuk anak-anak mereka dan mereka kemudian dapat menggunakan aplikasi tersebut untuk melakukan chat video satu lawan satu atau grup dengan kontak yang disetujui. Advokat kesehatan anak belum menghangatkan gagasan tersebut dan sekarang mereka meminta Facebook untuk mematikan Messenger for Kids.

Aplikasi Messenger for Kids telah dirancang khusus untuk anak-anak berusia enam sampai 12 tahun. Facebook mewajibkan anak di bawah umur berusia minimal 13 tahun untuk semua layanan lainnya karena Undang-Undang federal melarang anak-anak di bawah usia 13 tahun untuk mendaftar.

Baca juga: Ini Penyebab Berhentinya Facebook Messenger di iOS

Lebih dari 100 advokat kesehatan anak, ahli pengembangan, pendidik, kelompok advokasi, dan orang tua telah meminta Facebook untuk mematikan aplikasi ini sebagai bagian dari Kampanye untuk Masa Bebas Komersial. Banding tersebut diajukan ke CEO Facebook Mark Zuckerberg dalam sebuah surat terbuka yang memperingatkan bahwa aplikasi tersebut "berbahaya bagi anak-anak dan remaja," dan hal itu bisa "merusak perkembangan anak-anak yang sehat."

Dengan Messenger Kids, orang tua dapat membuat akun untuk anak-anak mereka dan tetap berhubungan dengan mereka. Anak-anak dapat menggunakan alat video dan GIF dalam obrolan dan bahkan melakukan panggilan ke kontak yang disetujui.

Facebook mengatakan pada peluncurannya bahwa iklan tersebut tidak akan menampilkan iklan apa pun di aplikasi dan tidak akan ada pembelian dalam aplikasi. Bahkan tidak mengharuskan anak-anak menggunakan nama asli mereka untuk layanan ini, tidak seperti Facebook yang tepat.

Pengamanan ini belum meyakinkan kegunaan aplikasi secara kolektif. Rasanya keseluruhan dampak dari aplikasi ini kemungkinan akan negatif karena ini membuat tekanan teman sebaya untuk bergabung dengan jaringan sosial.

"Anak-anak yang lebih muda tidak siap untuk memiliki akun media sosial," kata surat itu seperti dilansir dari laman Ubergizmo.

"Mereka juga tidak memiliki pemahaman privasi yang sepenuhnya berkembang, termasuk yang sesuai untuk berbagi dengan orang lain dan yang memiliki akses ke percakapan, gambar, dan video," kata surat itu lagi.

Kepala keamanan global Facebook Antigone Davis telah menanggapi surat tersebut dengan mengatakan bahwa perusahaan tersebut telah membuat Messenger Kids seaman mungkin bagi anak-anak dengan berkolaborasi dengan ahli kesehatan anak.

"Kami bekerja untuk menciptakan Messenger Kids dengan komite penasihat ahli parenting dan developmental, serta dengan keluarga mereka sendiri dan dalam kemitraan dengan PTA Nasional," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement