Kamis 26 Apr 2018 14:50 WIB

Remaja di Bawah 16 Tahun Dilarang Gunakan Whatsapp

Whatsapp menaikkan usia minimum penggunanya dari 13 tahun menjadi 16 tahun.

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Winda Destiana Putri
Whatsapp
Foto: Pixabay
Whatsapp

REPUBLIKA.CO.ID, CALIFORNIA -- Whatsapp akan melarang pengguna yang umurnya di bawah 16 tahun, khusus untuk wilayah Eropa. Itu berdasarkan kebijakan Whatsapp menaikkan usia minimum penggunanya dari 13 tahun menjadi 16 tahun untuk membantu mematuhi aturan perlindungan data baru.

Pengguna akan diminta untuk mengonfirmasi bahwa mereka setidaknya berumur 16 tahun dan menyetujui persyaratan layanan dan aturan privasi baru dalam beberapa pekan ke depan. Namun, tidak jelas bagaimana Whatsapp akan benar-benar memeriksa umur pengguna sebab mereka mengumpulkan data yang sangat terbatas pada penggunanya.

Facebook, yang memiliki kebijakan data terpisah, mengambil pendekatan yang berbeda untuk remaja berusia antara 13 tahun dan 15 tahun untuk mematuhi undang-undang Perlindungan Data Umum Eropa (GDPR). Mereka diminta untuk mencantumkan orang tua atau wali untuk memberikan izin bagi mereka untuk berbagi informasi di platform.

Jika tidak, mereka tidak akan melihat versi platform media sosial yang sepenuhnya dipersonalisasi. Namun, Whatsapp, yang memiliki lebih dari 1,5 miliar pengguna pada Januari menurut Facebook, tidak meminta hak baru untuk mengumpulkan informasi pribadi dalam perjanjian yang telah dibuat untuk Uni Eropa.

"Tujuan kami hanyalah menjelaskan bagaimana kami menggunakan dan melindungi informasi terbatas yang kami miliki tentang Anda," kata Facebook, dikutip dari Independent, Kamis (26/4).

Whatsapp, didirikan pada tahun 2009, telah mendapat tekanan dari beberapa pemerintah Eropa dalam beberapa tahun terakhir karena sistem pesan terenkripsi end-to-end dan rencananya untuk berbagi lebih banyak data dengan induknya, Facebook. Facebook sendiri berada di bawah pengawasan dari regulator dan pembuat undang-undang di seluruh dunia sejak skandal panen informasi pribadi jutaan pengguna di tangan konsultan politik Cambridge Analytica, yang memicu kekhawatiran lebih luas tentang bagaimana menangani data pengguna.

Pihak berwenang Eropa telah terganggu langkah  Whatsapp untuk mengubah kebijakannya agar memungkinkan berbagi nomor telepon pengguna dan informasi lainnya dengan Facebook, untuk membantu meningkatkan produk dan lebih efektif menargetkan iklan. Whatsapp menangguhkan perubahan tersebut di Eropa setelah pengawasan regulasi yang luas. Perubahan lain yang diumumkan oleh Whatsapp, Selasa (24/4), termasuk memungkinkan pengguna mengunduh laporan yang merinci data yang dipegangnya, seperti pembuatan dan model perangkat yang mereka gunakan, kontak dan grup mereka, serta nomor yang diblokir.

"Fitur ini akan diluncurkan ke semua pengguna di seluruh dunia pada versi terbaru aplikasi," ucap Facebook.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement