Ahad 20 May 2018 06:29 WIB

Risiko Membeli Follower Instagram Palsu

Jual beli follower palsu dilakukan profesional hingga menyulitkan identifikasi.

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Indira Rezkisari
Instagram.
Foto: EPA
Instagram.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Akun follower palsu, yang sering dibuat oleh bot, dapat meningkatkan jumlah pengikut Instagram Anda. Tetapi ingat, kehadiran mereka juga membawa beberapa risiko tersembunyi.

Sejak dibuat pada tahun 2010, Instagram memiliki masalah dengan follower palsu dan masalah ini terus meningkat. Meskipun Instagram melakukan upaya pembersihan, yang membuat jutaan akun ini dihapus, situs media sosial ini masih penuh dengan profil palsu yang dapat membahayakan keselamatan daring Anda.

Untungnya, sebagian besar profil palsu mudah dikenali, karena tidak ada gambar profil, tidak ada foto, dan hanya sedikit pengikut jika ada. Namun, tidak sedikit juga yang sulit untuk diidentifikasi, terutama karena bot menjadi lebih maju dalam upaya mengelabui jaringan media sosial.

Dikutip dari Independent, Ahad (20/5), baru-baru ini ditemukan industri pembeli dan perusahaan pengikut palsu, akun-akun ini menjadi lebih sulit dikenali karena mereka berupaya untuk terlihat sah, menggunakan informasi pribadi dari orang-orang sungguhan tanpa sepengetahuan mereka. Dengan profil yang penuh dengan foto, sering dicuri, dan profil palsu, akun canggih ini menyulitkan bagi perusahaan luar, Instagram, dan pengguna untuk melihat kalau itu palsu.

Masalahnya diperparah fakta banyak pengguna media sosial benar-benar mencari follower palsu untuk meningkatkan kehadiran daring mereka, untuk menarik minat iklan. Membelinya juga bisa sangat mudah dan dengan menggunakan bot yang mudah dibuat, perusahaan dapat menawarkan kepada pihak yang tertarik ribuan pengikut atau komentar.

Untuk influencer media sosial, daya tarik jumlah pengikut yang tinggi sering sulit untuk dilewatkan. Tetapi untuk pengguna Instagram, Twitter, atau Facebook biasa, diikuti oleh bot dapat berisiko. Meskipun menurut Pete Hunt, CEO Smyte, sebagian besar bot tidak berbahaya tapi ada risikonya.

''Bot juga digunakan untuk menyerang orang. Bot mungkin berteman dengan Anda sehingga dapat mengirimi Anda pesan pribadi dengan spam atau upaya phishing,'' kata Hunt.

Menurut perusahaan keamanan data Imperva, Bot-bot jahat ini, ingin mencuri kata sandi Anda atau menginfeksi Anda dengan virus. Jika Instagram Anda bersifat publik, berarti siapa pun dapat melihat gambar Anda, risiko bot mengikuti Anda, mengirim pesan kepada Anda, dan mencuri foto Anda lebih besar.

Ada beberapa langkah yang dapat Anda ambil untuk menjaga keamanan agar tidak terganggu oleh bot. Ketika bot yang dicurigai mengikuti Anda, coba laporkan bot ke Instagram dengan masuk ke profil mereka dan mengklik 'report'. Sayangnya, metode ini dapat memakan waktu lama. Tetapi setidaknya akan membuat Anda aman dari bot buruk sampai Instagram membersihkan aplikasinya lagi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement