REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banyaknya media sosial dan aplikasi untuk menulis menimbulkan kekhawatiran mengenai penyebaran hoaks di kalangan masyarakat. Sebagai aplikasi yang baru didirikan pada April 2019 lalu, Ketix menjamin tak akan ada hoaks yang muncul dari penulis-penulisnya.
“Dari awal kami sudah memasang disclaimer, persyaratan-persyaratan tulisan. Jadi misalnya kalau pengguna mau menulis, ada syarat tulisannya harus seperti apa,” jelas co-founder aplikasi Ketix, Tendi Murti, saat peluncuran aplikasi Ketix di wilayah Jakarta Pusat, Selasa (9/7).
Salah satu persyaratan tulisan yang bisa dipublikasi di Ketix, menurut Tendi, adalah tulisan tidak boleh mengandung hoaks bila memang bukan jenis tulisan fiksi. Selain itu, tulisan dan cover tidak boleh mengandung unsur pornografi dan terlalu vulgar.
“Ini memang lebih ketat dari aplikasi yang lainnya karena adanya kekhawatiran dari kami akan adanya tulisan-tulisan seperti hoaks dan segala macamnya,” jelas Tendi.