REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia (HMMI) bersama Grab Indonesia meluncurkan Hyundai IONIQ Electric. Kendaraan ini akan dioperasikan sebagai layanan mobilitas EV (electric vehicle) oleh perusahaan aplikasi tersebut.
Hyundai IONIQ Electric menandai awal perjalanan Hyundai dan Grab Indonesia untuk menghadirkan solusi mobilitas ramah lingkungan di Nusantara. Pada tahap awal kemitraan, Grab Indonesia akan mengoperasikan 20 unit Hyundai IONIQ Electric di DKI Jakarta pada awal tahun 2020.
"Kami berkomitmen untuk memimpin elektrifikasi di bawah Strategi 2025 dengan fokus pada penyajian produk dan layanan yang paling diinginkan oleh pelanggan," kata Presiden Direktur Hyundai Motor Manufacturing Indonesia Yoon Seok Choi dalam keterangan tertulisnyadi Jakarta, Jumat (13/12).
Sebagaimana diumumkan bulan lalu, Hyundai menyatakan komitmennya di depan untuk memperkuat sektor otomotif melalui pengembangan pusat manufaktur ASEAN pertama di negara ini. Hyundai juga menjajaki peluang memproduksi kendaraan listrik berbasis baterai. Selain itu, investasi dan pembangunan tersebut akan memberikan nilai tambah bagi perekonomian nasional dengan membuka lebih dari 23.000 lapangan kerja baru, baik secara langsung maupun tidak langsung, serta pusat penelitian dan pengembangan.
Hyundai IONIQ Electric adalah generasi penerus kendaraan ramah lingkungan dari Hyundai yang memiliki kapasitas baterai 38,3 kWh dan dapat diisi ulang hingga 80 persen hanya dalam 57 menit dengan fast-charging (50-kW). Ketika baterai terisi penuh, Hyundai IONIQ mampu menempuh jarak mengemudi hingga 373 km.
Kemitraan ekosistem EV di Asia Tenggara telah dimulai oleh Hyundai dan Grab sejak 2019 di Singapura, yaitu saat Hyundai mendistribusikan 200 unit KONA EV kepada Grab dalam menginisiasi pilot projectnya di negara tersebut. Di samping itu, Hyundai telah menyiapkan rencana jangka panjang untuk lebih jauh lagi membangun ekosistem EV di Indonesia. Setelah melihat kemajuan Hyundai IONIQ Electric dengan Grab Indonesia, Hyundai juga akan menjual lini produk EV-nya kepada konsumen Tanah Air.
Melalui terobosan dalam clean mobility technology, Hyundai hendak menjadi produsen EV terbesar ketiga di dunia pada tahun 2025. Dengan rencana Hyundai untuk membangun manufaktur di negara ini serta memasukkan rangkaian produk EV, Indonesia diharapkan bisa menyusul negara tetangga lain yang sudah terlebih dahulu mengembangkan program EV seperti India, Jepang, Thailand, Hongkong, dan Malaysia.