Ahad 29 Dec 2019 01:50 WIB

Kesan Wapres Ma’ruf Amin Terhadap Aplikasi Kedaulatan Santri

Aplikasi ini diharapkan dapat mempromosikan Islam moderat dan mendorong ekonomi umat.

Wakil Presiden KH Maruf Amin saat diwawancarai wartawan di Kantor Wakil Presiden, Kamis (26/12).
Foto: Republika/Fauziah Mursid
Wakil Presiden KH Maruf Amin saat diwawancarai wartawan di Kantor Wakil Presiden, Kamis (26/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Republik Indonesia Ma’ruf Amin mengapresiasi hadirnya aplikasi Kedaulatan Santri (KESAN) bagi keseharian umat Islam di Tanah Air. Hal itu ia sampaikan saat menerima perwakilan aplikasi KESAN di kantornya, akhir pekan ini. Wapres mengatakan, KESAN harus terus terlibat dalam mempromosikan Islam yang moderat dan mendorong ekonomi umat. 

 

“KESAN harus terus hadir untuk menyebarkan nilai-nilai Islam yang moderat, terutama di era media sosial yang kadang memuat banyak informasi yang memanas-manasi umat. Selain itu, KESAN juga harus jadi bagian dari pemberdayaan ekonomi umat Islam,” ujar Ma’ruf dalam keterangan resmi yang diterima Republika, Sabtu (28/12). 

 

Gratis dan tanpa iklan, aplikasi KESAN hadir untuk menjadi referensi dan pengingat beribadah bagi umat Islam di Indonesia. KESAN diluncurkan awal (soft-launch) pada bulan Ramadan tahun ini dan telah didownload lebih dari 30 ribu orang. 

photo
Wakil Presiden Ma'ruf Amin (keempat kanan) menerima audiensi CEO KESAN Hamdan Hamedan (kedua kanan) dan staff di kantornya.

 

CEO KESAN Hamdan Hamedan menjelaskan, KESAN didesain khusus untuk menemani penggunanya dan mengingatkan mereka untuk  melakukan amalan yang positif dan Islami melalui fitur “alarm kebaikan”. 

 

“Dengan fitur alarm kebaikan, misalnya, kita akan diingatkan untuk ibadah wajib dan sunnah seperti Salat 5 Waktu, Salat Duha, Tahajud, baca shalawat dan Yasin, puasa Senin-Kamis, dan lainnya,” ujar Hamdan. 

 

“Ada juga fitur UMKM guna mendorong santri dan umat Islam untuk berjualan online yang halal dan barokah,” tambah Hamdan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement