REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) dan Asia Pasific Economy Cooperation (APEC) menggelar training course dengan judul “Development of Bioenergy Crops as Renewable Energy Sources for APEC Economies” di Yogyakarta, 12-16 Oktober.
Seperti dikutip dari situs resmi BATAN, kegiatan ini bertujuan meningkatkan pembangunan kapasitas (capacity building) terkait penguasaan teknologi peningkatan produksi tanaman bioenergi melalui pemuliaan tanaman.
Pengembangan sumber energi terbarukan termasuk bionergi yang dihasilkan oleh tanaman merupakan salah satu usaha pemenuhan kebutuhan energi.
Tanaman bioenergi dikelompokkan menjadi 2 yaitu tanaman penghasil minyak (sebagai sumber biodiesel) dan tanaman penghasil karbohidrat atau gula yang dapat dikonversi menjadi bioetanol (sebagai sumber bioenergi).
Tanaman penghasil minyak (biodiesel) adalah sawit, jarak pagar dan bunga matahari, sedangkan tanaman penghasil karbohidrat/gula adalah sorgum manis, tebu dan singkong.
''Disepakati bersama bahwa tanaman bioenergi yang diteliti dan dikembangkan harus tanaman yang tidak berkompetisi dengan pangan baik dalam pemanfaatan hasilnya maupun lahan yang digunakan.
Pengembangan tanaman bioenergi cenderung diarahkan pada pemanfaatan lahan marginal (sub optimal) atau lahan non produktif yang sangat luas dijumpai dihampir semua negara anggota APEC.