Senin 25 Jun 2012 09:06 WIB

Ini Dia Komputer Terbesar dan Tercepat di Dunia

Komputer Super Fujitsu
Komputer Super Fujitsu

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Fujitsu bersama menjalin kerjasama dengan National Computational Infrastructure (NCI)(1) yang diprakarsai oleh Australian National University (ANU) guna menyediakan layanan komputasi canggih bagi komunitas riset Australia.

Melalui kerja sama itu, Fujitsu akan menyediakan komputer super dengan klaster x86 terbaru berbasis server Fujitsu Primergy yang akan dipasang pada datacenter baru di Canberra, Australia mulai pertengahan Desember 2012. Serah terima super komputer itu dijadwalkan pada awal tahun 2013.

Mike Foster, Chief Executive Officer Fujitsu Australia dan New Zealand, menyebut komputer Super NCI akan menjadi salah satu komputer tercepat dan terbesar di dunia. '' Hal ini menunjukkan kemampuan Fujitsu untuk memanfaatkan sumber daya global untuk kemudian digabungkan dengan kemampuannya yang kuat dalam layanan cloud, pengembangan aplikasi dan layanan yang terkelola di tingkat lokal,'' kata Foster.

Komputer super baru itu menawarkan performa secara teroritis sebesar 1,2 petaflop dengan kapasitas penyimpanan data hingga 12 petabyte. Komputer super ini didukung oleh teknologi klaster x86 dan tediri dari 50 rak berisi node komputasi 3.592 Primergy CX250 yang dilengkapi dengan 7.184 CPU di dalam 898 sasis Primergy CX400.

Fujitsu terpilih untuk menawarkan teknologi Primergy x86 agar dapat memenuhi persyaratan yang ketat dari ANU dalam hal kebutuhan kinerja, efisiensi serta benchmarking. Disain HPC inovatif sudah mengikuti standard industri, yang akan menawarkan performa harga yang lebih baik; akses yang lebih besar terhadap aplikasi vendor piranti lunak; sekaligus menyederhanakan proses migrasi aplikasi teknologi x86.

Vice-Chancellor ANU Profesor Ian Young mengatakan bahwa komputer super baru itu akan menawarkan kemampuan yang dibutuhkan Australia dalam menghadapi berbagai tantangan nasional. '' Ini akan membawa penelitian Australia ke jenjang baru seperti pemodelan cuaca dan iklim, relasi komputasi, partikel fisika, astronomi, ilmu pengetahuan yang bersifat material, mikrobiologi, nanoteknologi dan fotonik," katanya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement