REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Barangkali, saat ini sudah masuk eranya neuroteknologi. Kini semakin banyak perusahaan yang mengajukan paten yang berhubungan dengan tekologi pembaca gelombang otak berdasarkan berbagai analisis dan aplikasi tertentu.
Kini, pengajuan paten untuk teknologi yang bisa membaca pikiran orang dan meningkatkan mood terus meningkat. Artinya, perusahaan yang bergerak di bidang non medis berupaya berkontribusi terhadap kualitas hidup manusia. Beberapa hasil paten juga mendapatkan penghargaan karena teknologi yang dipatenkan bisa mengukur mood dan bahkan meningkatkan kapasitas penglihatan manusia.
Pada rentang tahun 2000-2009 lalu, hanya ada 400 pengajuan paten di bidang neuroteknologi. Kini, jumlah tersebut meningkat pesat. Khusus di tahun 2010 saja, ada 800 pengajuan paten. Bahkan, laman The Independent melansir pada tahun 2014 lalu ada 1.600 pengajuan paten.
Paten di bidang neuroteknologi ini memiliki berbagai kegunaan. Termasuk di bidang kesehatan. Perushaan yang paling banyak memiliki hak paten adalah perusahaan periset pasar Nielsen. Nielsen memiliki 100 paten.
"Neuroteknologi telah jauh melampaui obat-obatan. Perusahaan non medis mengembangkan neuroteknoloi untuk meningkatkan kualitas hidup dan pekerjaan," ujar Alvaro Fernandez, salah seorang CEO perusahaan yang ikut mengembangkan teknologi ini.