REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pemerintah diminta konsisten dalam penerapan regulasi mengenai Tingkat Kandungan dalam Negeri (TKDN).
Harapan itu dilontarkan Direktur Marketing Advan, Tjandra Lianto, ketika berbicara pada diskusi yang digelar Indonesia Technology Forum di Jakarta, Kamis (28/4).
"Kalau nggak konsisten, perusahaan-perusahaan ini yang bakal puyeng. Apakah 20 persen termasuk software atau tidak juga mohon segera ditentukan," ujarnya.
Ketika ditanyai harapan Advan sebagai produsen Indonesia untuk pemerintah dalam rangka mendorong ponsel Tanah air menjadi raksasa teknologi, Tjandra berharap bahwa regulasi TKDN segera dituntaskan dan konsisten dijalankan.
Sementara itu Calvin Kizana pendiri dan CEO Picmix mengatakan bahwa jika software dimasukkan dalam TKDN, kontribusi untuk jumlah pengguna aplikasi tidak besar. Apalagi, sambutan dari brand untuk pre-load aplikasi tidak terlalu besar.
"Kita sudah kerja sama dengan beberapa brand, tapi kita ada kendala yaitu aplikasi makan data sehingga tidak semua brand memberi sambutan baik, terutama yang dari dalam negeri. Belum lagi, tambahan pengguna dari Channel seperti ini nggak besar, hanya sebagai sampingan kita saja untuk menambah awareness pengguna," jelas Kizana.
Hal tersebut juga dibenarkan oleh CEO dan pendiri Kurio, David Wayne Ika. "Dari kita juga sudah coba ke beberapa brand dan mengalami itu, malah mereka berharap kita bisa kasih berapa ke mereka kalau aplikasi kita ada di mereka. Buat kami yang masih start up, tentu saja ini berat. Lebih baik kami memilih jalur lain untuk mendapat pengguna," tutupnya.
Tjandra Lianto mengatakan untuk meningkatkan efisiensi dan tingkat kenyamanan pengguna, pihaknya berupaya untuk terus meningkatkan relevansi produk ditengah kebutuhan konsumen yang kini begitu beragam.
“Selaku brand teknologi kebanggaan Indonesia, Advan mengambil langkah mengembangkan teknologi tanpa mengesampingkan kemajuan ekonomi nasional. Melalui penanaman modal pada industri, kami berkomitmen mendukung kemajuan teknologi komunikasi Indonesia secara jangka panjang,” ujar Tjandra.