REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Memimpin pasar produk elektronik dunia bukan menjadi tujuan akhir bagi Samsung. Perusahaan teknologi asal Korea Selatan itu masih memiliki satu misi besar, yakni menyatu dengan bangsa Indonesia.
"Samsung (ingin) dapat lebih dihargai dan diapresiasi oleh masyarakat di sini (Indonesia, red)," kata Vice President Coorporate Affairs Samsung Indonesia Lee Kang Hyun kepada Republika.co.id di Jakarta, Jumat (9/12).
Untuk mewujudkan itu Samsung menggelar berbagai kegiatan non-komersil. Termasuk menggiatkan kegiatan bersifat corporate sosial responsibility. "Jadi bukan hanya kita mengambil keuntungan, tapi kami memberikan dampak positif kembali ke masyarakat," tambah Lee.
Lee mengaku bukan perkara mudah bagi Samsung untuk masuk dan menyatu dengan masyarakat Indonesia. Hal tersebut diakuinya masih membutuhkan waktu. Namun, sebisa mungkin, Samsung berusaha memenuhi kebutuhan masyarakat melalui penyediaan teknologi. Menurutnya kebutuhan produk di Indonesia dan produk di negara-negara lain berbeda.
Samsung, kata Lee, saat ini sudah meraih 45 persen market share di Indonesia pada segmen ponsel. Keunggulan juga diperlihatkan pada segmen televisi yang meraup 37 persen. "Intinya (Samsung, red) ingin terus menjadi produk nomor satu hingga ke depan dan memberikan barang-barang terbaik kepada konsumen dari segi lifestyle dan lainnya," katanya.
Lee juga menambahkan, Samsung, yang sudah beroperasi di Indonesia sekitar 30 tahun, saat ini telah menyerap ribuan tenaga kerja yang mayoritas terletak di pabrik Samsung di Cikarang, Karawang, Jawa Barat. "Saat ini total karyawan Samsung di Cikarang ada tiga ribuan orang," kata Lee.