Rabu 10 Jan 2018 10:32 WIB

HP Tarik Produk Usai Laporan Baterai Terbakar

Rep: Noer Qomariah Kusunawardhani/ Red: Winda Destiana Putri
Laptop HP
Foto: Pixabay
Laptop HP

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan Hewlett-Packard (HP) harus mengeluarkan langkah pengamanan untuk kedua kalinya dalam tiga tahun ini. Pengamanan ini terkait risiko meledaknya baterai notebook dan laptop kerja akibat panas berlebih.

Masalah ini mempengaruhi berbagai perangkat yang dijual di seluruh dunia mulai Desember 2015 hingga Desember 2017. Menurut Komisi Keamanan Produk Konsumen Amerika Serikat, penarikan kembali produk HP muncul setelah delapan laporan tentang overheating (panas berlebih), melting (meleleh) atau charring (hangus) pada baterai.

Seperti yang dikutip dari Daily Mail, ini termasuk satu insiden yang menyebabkan luka bakar tingkat pertama. Sementara tiga kasus lainnya menyebabkan kerusakan sampai 3.300 poundsterling atau 4.500 dolarAmerika Serikat (AS).

HP belum memberikan rincian alasan teknis terkait penyebab baterai terlalu panas. Perusahaan itu mengatakan bahwa mereka memberi tahu pelanggan dan akan memberikan teknisi terlatih untuk mengganti baterai secara gratis. Sebab baterai tersebut terintegrasi ke dalam perangkat dan tidak dapat digantikan oleh pengguna.

"Baru-baru ini kami mengetahui baterai yang disediakan pemasok menghadirkan masalah keamanan potensial. Kami mengambil tindakan segera untuk mengatasi masalah ini termasuk penarikan kembali dan penggantian baterai," ujar juru bicara perusahaan HP.

Baterai ini berpotensi terlalu panas, menimbulkan bahaya kebakaran, dan pelanggan dapat terbakar. "indakan ini berkaitan dengan 0,1 persen sistem HP yang terjual secara global selama dua tahun terakhir," katanya lagi.

Beberapa produk HP yang bermasalah dengan baterai lithium-ion adalah model Probook, Envy, Pavilion, Zbook, Studio G3, dan HP 11. Beberapa baterai yang ditargetkan untuk diganti juga dijual sebagai aksesoris atau pengganti melalui HP ataupun penyedia layanan resmi.

Selanjutnya, perusahaan komputer berbasis di Palo Alto California telah mengeluarkan update dengan menambahlkan sistem mode aman baterai. Ini memungkinkan orang untuk terus menggunakan komputer dengan mencolokkan stopkontak alih-alih menggunakan baterai yang mudah terbakar. Pelanggan dapat menggunakan alat yang dibuat khusus untuk memeriksa apakah model perangkat mereka berisiko dan memungkinkan pengukuran keamanan khusus untuk membuat baterai tidak bertenaga.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement