REPUBLIKA.CO.ID, Nokia sedang mengembangkan sebuah alat canggih yang mampu memprediksi pertumbuhan kanker beberapa bulan lebih awal. Perangkat canggih ini bekerja dengan cara melakukan scanning terhadap biomarker yang menjadi penanda adanya indikasi pertumbuhan sel abnormal.
"Dengan beragam produk ini, Anda dapat mulai mencegah sesuatu sebelum itu terjadi," ungkap CEO Nokia Rajeev Suri seperti dilansir Mail Online.
Suri mengatakan hitungan bulan bahkan hari merupakan hal yang penting bagi pasien kanker. Karena itu, Nokia memanfaatkan scanning biomarker untuk membantu penemuan bibit kanker beberapa bulan sebelum kanker terjadi.
CNBC mengungkapkan saat ini Nokia sedang berinvestasi sangat besar di sektor teknologi kesehatan. Salah satunya dengan membentuk tim peneliti baru yang khusus bergerak di sektor teknologi untuk kesehatan.
Selain perangkat pendeteksi kanker, Nokia juga mengembangkan produk wearable lain yang memungkinkan scanning kadar kolesterol, asam laktat dan glukosa dalam tubuh. Proses scanning ini dilakukan oleh chip yang disematakan dalam produk wearable tersebut. Informasi mengenai kadar kolesterol, asam laktat dan glukosa atau gula darah ini akan sangat bermanfaat ketika pengguna melakukan kontrol atau pemeriksaan ke dokter.
Tak hanya itu, Nokia juga mengungkapkan bahwa beberapa jaringan sedang berencana untuk meluncurkan koneksi internet 5G mulai tahun ini. Keberadaan koneksi internet 5G dinilai NOkia dapat membuka beragam inovasi baru dalam dunia medis.
Dengan koneksi internet super cepat ini, lanjut Suri, prosedur operasi jarak jauh bisa dilakukan dari belahan dunia manapun tanpa harus mengkhawatirkan transmisi data yang terhambat. Koneksi internet super cepat juga memungkinkan dokter bedah menggunakan robot operasi untuk melakukan prosedur penyelamatan nyawa di manapun dari jauh.
Suri juga mengungkapkan bahwa Nokia saat ini sedang bekerjasama dengan China Mobile Research Institute untuk mengembangkan ambulans yang terkoneksi dengan jaringan internet 5G. Keberadaan internet super cepat ini memungkinkan ambulans untuk mengirim data dan informasi pasien ke rumah sakit selama masih di perjalanan.
"Bayangkan seseorang yang baru saja terkena serangan jantung di jalan dan ia dibawa oleh ambulans dengan koneksi 5G, serta scanner dan kamera beresolusi tinggi," terang Suri.
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement