REPUBLIKA.CO.ID, SHANGHAI -- Saat Google Glass dirilis, banyak sekali perlawanan oleh publik yang khawatir akan direkam sepanjang waktu tanpa diketahui. Tampaknya ketakutan tersebut terwujud karena di Cina, polisi sekarang memakai kacamata pintar yang dilengkapi dengan teknologi pengenal wajah.
Dikutip Ubergizmo, Kamis (8/2), polisi di Cina telah diberi kacamata pintar yang digunakan untuk menemukan buronan yang bepergian melalui stasiun kereta. Sementara ini, polisi mengklaim teknologi tersebut digunakan untuk menemukan penjahat dan mereka yang menggunakan ID palsu.
Meski ada kekhawatiran teknologi tersebut juga dapat digunakan untuk menargetkan politisi oposisi atau minoritas. Tidak jelas bagaimana teknologi itu bekerja karena tidak ada demonstrasi.
Tapi dari apa yang dideskripsikan, kedengarannya kerjanya cukup cepat. Saat pemakainya melihat seseorang, kamera kemudian akan mengambil ukuran wajah orang itu dan membandingkannya dengan database individu, dan semua ini dilakukan dalam hitungan detik.
Meski bukan buronan atau penjahat, kacamata tersebut juga tetap bisa memindai sesorang. Tentu sisi positifnya adalah efisiensi, di mana dalam situasi kritis, mampu memindai ID ratusan orang dalam hitungan menit versus jam pasti akan membantu mempercepat keadaan.