Rabu 31 Oct 2018 14:30 WIB

Lampu LED Ini Terinspirasi Biji Bunga Matahari

Pola menyerupai biji bunga matahari tercetak pada bohlam agar cahaya merata.

Rep: Christiyaningsih/ Red: Ani Nursalikah
Tim operasi/bisnis Signify di Indonesia. (kiri-ke-kanan) Head of Integrated Communications Lea Kartika Indra, Country Marketing Manager Lim Sau Hong, Country Leader Rami Hajjar, Head of Product Marketing Nikhil Gupta, dan perwakilan Persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia Rina La Distia Nora dalam acara
Foto: Philips
Tim operasi/bisnis Signify di Indonesia. (kiri-ke-kanan) Head of Integrated Communications Lea Kartika Indra, Country Marketing Manager Lim Sau Hong, Country Leader Rami Hajjar, Head of Product Marketing Nikhil Gupta, dan perwakilan Persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia Rina La Distia Nora dalam acara "The Power of Sunflower" yang diadakan Signify, Selasa (30/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lampu LED (light emitting diode) dipilih banyak orang untuk menerangi ruangan, salah satunya karena hemat energi dan tahan lama. Di antara banyaknya lampu LED yang beredar di pasaran, kini muncul produk baru yang terinspirasi dari bunga matahari.

Pada Selasa (30/10), Philips atau yang kini berganti nama menjadi Signify meluncurkan Bohlam Philips MyCare LED dengan Bohlam Philips MyCare LED dengan Interlaced Optics. Menurut Country Leader untuk operasi/bisnis Signify di Indonesia Rami Hajjar, teknologi interlaced optics terinspirasi dari pola biji bunga matahari.

Baca Juga

"Pola menyerupai biji bunga matahari tercetak pada bohlam agar cahaya tersebar lebih merata dan tidak menyilaukan mata," kata Rami.

Polanya mampu mengurangi silau dan terang berlebih yang ditimbulkan oleh pancaran cahaya tajam dari pusat bohlam hingga 35 persen. Pola ini juga mendistribusikan kembali cahaya dengan pintar, meningkatkan sudut pancaran cahaya sehingga dapat menerangi area yang lebih luas secara lebih merata. Bohlam LED ini juga diklaim menghemat energi hingga 60 persen dibandingkan dengan lampu fluoresen padat.