Jumat 15 Feb 2019 16:30 WIB

KPM Ciptakan Media Pembelajaran Karakter

PSPK dikreasi untuk membantu anak-anak memahami 18 nilai karakter bangsa.

KPM merancang Permainan Suprarasional Penguatan Karakter.
Foto: Klinik Pendidikan MIPA
KPM merancang Permainan Suprarasional Penguatan Karakter.

REPUBLIKA.CO.ID,  BOGOR -- Tak ada kata mudah untuk mendidik karakter anak-anak bangsa. Perlu komitmen, konsistensi, juga kreativitas dalam menyajikan pembelajaran karakter yang tepat bagi anak-anak kita.

Baca Juga

Atas dasar pemikiran tersebut, Klinik Pendidikan MIPA (KPM) merancang Permainan Suprarasional Penguatan Karakter (PSPK), sebagai media pembelajaran karakter. Teguh Imam Agus Hidayat dalam wawancaranya menyampaikan PSPK ini dikreasi untuk membantu anak-anak memahami 18 nilai karakter bangsa dan melatih keterampilan berpikir untuk bisa memenangkan permainan.

Permainan ini memiliki aturan yang menarik karena setiap peserta yang menolong peserta lain, dia mendapat hadiah lebih besar dari yang diberikan kepada orang lain. "Kami merancang permainan ini agar anak-anak tak hanya tahu dan paham nilai karakter bangsa, tetapi langsung mempraktikkan saat simulasi bermain PSPK," ujar Teguh seperti dalam siaran persnya. 

Beliau menambahkan bahwa nilai kepedulian sosial menjadi salah satu nilai yang disimulasikan dalam PSPK. KPM berharap anak-anak menjadi pribadi yang suka menolong orang lain.

"Saat melihat kesusahan orang lain, mereka bergegas memberikan pertolongan," ujar Kepala Bagian Litbang KPM ini.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement