REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Sebanyak 1010 siswa-siswi kelas 1-6 SD berjibaku mengikuti Asia Mathematics Olympiad (AMO) Elimination Round 2019, Ahad (12/5). Event ini berlangsung di beberapa daerah di Indonesia seperti Jabodetabek, Surabaya, Malang, Lumajang, Balikpapan, Yogyakarta, Lamongan, Sumedang, Serang, Banjar, Cikarang, Pontianak, Makasar, Bali, Solo, dan Semarang.
Menurut Kepala Divisi Lomba Klinik Pendidikan MIPA (KPM), M. Fachri, kompetisi AMO merupakan ajang kompetisi yang memfasilitasi kreativitas berpikir. Kompetisi ini menguji mental berkompetisi anak-anak Indonesia.
![photo](https://static.republika.co.id/uploads/images/inline/190514152541-599.png)
Sebanyak 1010 siswa-siswi kelas 1-6 SD berjibaku mengikuti Asia Mathematics Olympiad (AMO) Elimination Round 2019, Ahad (12/5).
Khadijah Naila Ibtisam (Kelas 5 SD), salah satu peserta AMO mengatakan lomba matematika ini sangat menantang karena soal-soal yang diujikan bersifat eksplorasi. "Ada soal susah, ada soal mudahnya juga. Lewat kompetisi ini, saya jadi bertambah wawasan dan pengalaman dalam menghadapi soal-soal eksplorasi matematika," ujar siswi SDI PB Soedirman yang bercita-cita ingin jadi dokter ini.
Hal senada disampaikan Sandhya Mahendra Dhaneswara (Kelas 6 SD). Siswa SD Global Islamic School ini merasa senang bisa mengikuti AMO karena dirinya dapat mengukur kreativitas berpikir dalam menyelesaikan soal-soal AMO.
"Untuk menyelesaikan soal-soal AMO, kita perlu menggunakan logika berpikir yang baik. Semakin susah soalnya, kemampuan berpikir kita semakin terasah," ujar dia.