REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Republika kembali menggelar Fun Science and Parenting Session dengan Klinik Pendidikan MIPA (KPM), Sabtu (20/7). Acara ini mempelajari matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dengan masing-masing tema yang berbeda.
Acara ini diikuti oleh siswa Sekolah Dasar (SD) kelas 3 sampai 6 yang diikuti sekitar 38 anak.K KepalaPenelitian dan Pengembangan (Litbang) IPA KPM, Ina Ana Khoeriah, mengatakan tujuan diadakan acara ini untuk mengenalkan matematika dan IPA kepada anak-anak secara nalar dan praktiknya.
“Konsep dan soal-soal yang diberikan pastinya membuat anak-anak mudah mengerjakannya. Sebab, kami menggunakan metode belajar sambil bermain agar anak-anak tidak mudah bosan,” katanya kepada Republika, Sabtu (20/7).
Hal yang unik dari acara ini adalah jika peserta yang mengikuti dan berpartisipasi hanya dikenakan biaya seikhlasnya atau sukarela. Darimanapun peserta akan diterima dan diajari oleh guru-guru yang sudah disediakan.
Ina mengaku setiap bulannya pasti temanya akan berbeda dan tidak akan membosankan. Sebab, peserta yang terbilang masih anak-anak akan cepat bosan jika metodenya tidak menyenangkan.
“Tentunya bulan depan pasti lebih menarik lagi. Bahkan, sampai ada yang ikut lima kali. Bulan depan ada lagi dan pastikan semua orang tua melihat media sosial, koran, atau website online Republika untuk mengetahui informasi selanjutnya,” ujar dia.
Sementara itu, Guru matematika dari KPM, Razethy Rahayu Batubara (25 tahun), mengatakan, tema untuk pelajaran matematika adalah peta harta karun “KaTaBaKu”. Maksud dari tema tersebut adalah para peserta mencari harta karun sambil memecahkan soal matematika dengan Kali, Tambah, Bagi, Kurang.
“Jadi, kan tadi ada soal yang harus dikerjakan untuk mendapatkan harta karun. Jumlah di setiap soal sebagai langkah untuk menuju pulau dengan menggunakan peta,” ujar dia.
Razethy mencontohkan semua peserta mengerjakan 20 soal. Misalnya, dalam satu soal dalam perhitungan hasilnya lima.
Lima itu sebagai langkah menuju pulau yang berada di peta. Saat sudah sampai pulau, mereka akan mengerjakan soal matematika internasional untuk mencari persamaan matematika.
“Nah, setelah mereka selesai mengerjakan semuanya. Mereka dapat petunjuk untuk menemukan harta karun di bingkai atau meja. Makanya mereka tadi lari-lari dan senang memecahkan soal matematika,” kata dia.
Manfaat dari pelajaran tersebut para peserta bisa menghitung langkah menuju pulau tidak hanya menghitung saja serta memperkuat daya dasar hitung mereka. Nantinya, kata dia, tema selanjutnya akan lebih ke dasar matematika dan permainan yang edukatif.
Guru Litbang IPA KPM, Febie Leona Tiffany (24 tahun),mengatakan, tema yang diusung pelajaran IPA adalah Manisnya Pelangi Sains. Tema ini akan menggunakan bahan makanan sambil belajar tentang alam.
“Kan anak-anak malas menghafal. Maka dari itu, saya mengajak mereka untuk mempelajari lapisan-lapisan tanah dengan bahan makanan yang disukai anak-anak,” kata dia.
Lapisan tanah tersebut ada lapisan induk, bawah, tengah , dan atas. Jika lapisan induk dan bawah memakai koko crunch, sedimennya memakai wafer. Sedangkan coklat cha cha untuk batu warna-warni.
Lapisan tengah memakai puding coklat dicampur coklat butir. Lapisan atas memakai oreo, astor warna hijau rumputnya dan marshmallow rumput gajah. Lalu, kue nastar berbentuk domba dan cacing juga berada di atasnya sebagai makhluk hidup.
“Tidak hanya itu, kami juga mengajak peserta untuk bangun piramid untuk mengasah kreativitas arsitek dari mereka. Untuk merancang bangunan. Ada jembatan, menara, dan sebagainya. Bahannya hanya marshmallow dan tusuk gigi. Kalau tema bulan depan masih rahasia,” ujar dia.